Selasa, 17 Desember 2013

MATERI CLASSMEETING BELA NEGARA

A. PENDAHULUAN a. Latarbelakang Fakta tentang keadaan Indonesia ini, mendorong berbagai kalangan masyarakat untuk bertindak. Sikap nasionalisme dan patriotisme terhadap bangsa sendiri sangat diperlukan untuk saat ini. Berbagai cara dikembangkan untuk menumbuhkan sikap tersebut. Salah satu cara tersebut adalah diadakannya Lomba Kompetensi Siswa cabang bela negara. SMK Negeri 2 Wonosari sebagai salah satu calon peserta Lomba Komptensi Siswa mempersiapkan diri dengan mengadakan classmeeting yang salah satu cabangnya adalah bela negara. Sebagai siswa yang memegang amanat generasi muda bangsa yang dinantikan oleh para pendahulu bangsa ini supaya lebih baik dari sebelumnya diharapkan mampu mengemban amanat tersebut dengan tanggungjawab. b. Tujuan Dari latarbelakang diatas diperoleh tujuan makalah ini disusun. Diantara tujuan tersebut adalah untuk menumbuhkan sikap nasionalisme dan patriotisme terhadap bangsa Indonesia khususnya bagi generasi muda. Untuk mencapai tujuan tersebut pengadaan Lomba Kompetensi Siswa dipersiapkan melalui kegiatan classmeeting. Dari salah satu cara penanaman nilai – nilai nasionalisme dan patriotisme tersebut siawa diharapkan dapat menerapkan nilai – nilai tersebut penuh tanggungjawab. Dengan rasa nasionalisme dan patriotisme yang telah tertanam dalam diri siswa diharapkan dapat menjadi generasi muda yang membanggakan bangsa. c. Pembatasan Masalah Bela negara yang dibahas adalah mengenai ekonomi, sosial, dan budaya Indonesia. Mulai dari sejarah hingga contoh – contoh penerapan pengembangan sikap rasa nasionalisme dan patriotisme. Bagaimana sikap generasi muda jika melihat perkembangan dan keadaan negara terutama di wilayahnya sendiri. Potensi apa yang dapat dikembangkan di wilayahnya. B. PEMBAHASAN Ekonomi, sosial, dan budaya adalah komponen penting bagi berdirinya suatu negara. Ketiganya saling berkaitan, saling berhubungan, dan saling mempengaruhi. Bagaimana suatu negara dapat berdiri dengan kokoh tertopang oleh pertumbuhan ekonomi, keadaan sosial, dan perkembangan kebudayaannya. Di Indonesia sendiri, ketiga penopang berdirinya negara yaitu ekonomi, sosial, dan budaya, sangat berpengaruh terhadap kemajuan dan perkembangan Indonesia. 1. EKONOMI INDONESIA Indonesia merupakan negara yang memiliki sumber daya alam dan manusia yang cukup banyak. Namun dengan sumber daya yang melimpah tersebut Indonesia masih saja mengalami pertumbuhan yang tidak menentu dan timpang. Berdasarkan Pasal 33 UUD 1945 dijelaskan bahwa sistem ekonomi yang diterapkan Indonesia tak lepas dari prinsip-prinsip dasar yang tercancum dalam Pancasila dan UUD 1945. Ketentuan-ketentuan dasar konstitusional tentang kehidupan ekonomi berdasarkan pancasila dan UUD 1945 (sebelum diamandemen) taercantum pada pasal-pasal berikut: 27, 33 dan 34 UUD 1945. Pada pasal 33 menetapkan 3 hal: 1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan. 2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak. 3. SDA dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk kemakmuran rakyat. Pasal 27 ayat 2 menyatakan bahwa setiap warga negara berhak atas pekerjaan serta penghidupan yang layak. Sedangkan pasal 34 menetapkan bahwa masyarakat miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara. Berikut sejarah perekonomian Indonesia yang mengalami berbagai perkembangan. 1. Masa penjajahan Belanda Sistem ekonomi yang diterapkan Indonesia selama penjajahan belanda dibagi jadi 3 bagian, yaitu : a. Sistem Merkantilisme (VOC) 1600-1800 Adalah sistem ekonomi yang ditandai dengan adanya campur tangan pemerintah secara ketat dan menyeluruh dalam kehidupan perekonomian untuk memupuk kekayaan sebanyak-banyakanya sebagai ukuran kekayaan, kesejahteraan dan kekuasaan yang dimiliki Negara tersebut. Belanda melimpahkan wewenang untuk mengatur Hindia Belanda kepada VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie), sebuah perusahaan yang didirikan dengan tujuan untuk menghindari persaingan antar sesama pedagang Belanda, sekaligus untuk menyaingi perusahaan imperialis lain. Dalam hal ini VOC melakukan penekanan terhadap peningkatan ekspor dan membatasi impor. VOC diberi hak Octrooi, yang antara lain meliputi : 1. Hak mencetak uang 2. Hak mengangkat dan memberhentikan pegawai 3. Hak menyatakan perang dan damai 4. Hak untuk membuat angkatan bersenjata sendiri 5. Hak untuk membuat perjanjian dengan raja-raja b. Sistem Monopoli (Tanam Paksa) 1830-1870 Adalah sistem ekonomi yang memusatkan kegiatan ekonomi pada satu kelompok dalam bentuk monopoli dibidang tertentu yang dapat merugikan rakyat. Tujuannya adalah untuk memproduksi berbagai komoditi yang ada permintaannya di pasaran dunia sejak tahun 1620, VOC hanya menguasai komoditi-komoditi ekspor sesuai permintaan pasar di Eropa, yaitu rempah-rempah. Ditambah dengan diterapkan Preangerstelstel, yaitu kewajiban menanam tanaman kopi bagi penduduk Priangan. Sejak saat itu, diperintahkan pembudidayaan produk-produk selain kopi dan rempah-rempah, yaitu gula, nila, tembakau, teh, kina, karet, kelapa sawit, dll. Sistem ini jelas menekan penduduk pribumi, tapi amat menguntungkan bagi Belanda, apalagi dipadukan dengan sistem konsinyasi (monopoli ekspor). Setelah penerapan kedua sistem ini, seluruh kerugian akibat perang dengan Napoleon di Belanda langsung tergantikan berkali lipat. Penerapan sistem – sistem ini begitu menyiksa rakyat Indonesia. Namun segi positifnya adalah mereka mulai mengenal tata cara menanam tanaman komoditas ekspor yang pada umumnya bukan tanaman asli Indonesia, dan masuknya ekonomi uang di pedesaan yang memicu meningkatnya taraf hidup mereka. Bagi pemerintah Belanda, ini berarti bahwa masyarakat sudah bisa menyerap barang-barang impor yang mereka datangkan ke Hindia Belanda. Dan ini juga merubah cara hidup masyarakat pedesaan menjadi lebih komersial, tercermin dari meningkatnya jumlah penduduk yang melakukan kegiatan ekonomi nonagraris. c. Sistem ekonomi Kapitalis Liberal, 1870-1945 Sistem Ekonomi ini lebih rentan terhadap krisis ekonomi tetapi produksi yang dibuat berdasarkan atas kebutuhan masyarakat. Sistem-sistem ekonomi ini meninggalkan kemelaratan, namun disisi lain memberi pengetahuan tentang bercocok tanam, sistem uang dan budaya industri. Pada masa itu, Indonesia adalah pengekspor terbesar sejumlah komoditas primer. Pada dekade 1930an bank-bank bermunculan, industri manufaktur berkembang pesat yang dimotori oleh industri gula. Pasar modal muncul dan modal asing masuk dalam jumlah yang besar. Namun perkembangan ekonomi yang pesat itu tidak memberi peningkatan kesejahteraan bagi rakyat. 2. Pemerintahan Orde Lama Keadaan perekonomian Indonesia sangat buruk, laju pertumbuhan rata-rata turun drastis. Selain itu, Indonesia mengalami defisit saldo neraca pembayaran dan defisit APBN terus membesar dari tahun ke tahun. Kegiatan produksi disektor pertanian dan industri manufaktur pun sangat rendah. Buruknya perekonomian indonesia selama pemerintahan Orde Lama dikarnakan rusaknya infrastruktur ekonomi fisik maupun non fisik selama pendudukan Jepang. • Kebijakan ekonomi yang paling penting yang dilakukan pada kabinet Hatta adalah reformasi moneter melalui devaluasi mata uang nasional dan pemotongan nilai uang sebesar 50% atas semua uang kertas yang beredar. • Pada masa kabinet Natsir, pertama kalinya dirumuskan suatu perencanaan pembangunan ekonomi yang disebut Rencana Urgensi Perekonomian (RUP). RUP ini digunakan oleh kabinet berikutnya untuk merumuskan rencana pembangunan ekonomi 5 tahun (Repelita). • Pada masa kabinet Sukiman, kebijakan-kebijakan penting yang diambil adalan nasionalisasi De Javasche Bank yang menjadi Bank Indonesia (BI) dan penghapusan sistem kurs berganda. • Pada kabinet Wilopo, langkah-langkah yang diilakukan untuk memulihkan perekonomian Indonesia adalah pertama kalinya memperkenalkan konsep anggaran berimbang dalam APBN, memperketat impor, melakukan nasionalisasi angkatan bersenjata melalui modernisasi dan pengurangan jumlah personil, dan pengiritan jumlah pengeluaran pemerintah. • Pada masa abinet Ali I, langkah yang dilakukan dalam bidang ekonomi walaupun sedikit tidak berhasil adalah pembatasan impor dan sistem uang ketat. • Pada masa kabinet Baharuddin tindakan ekonomi yang dilakukan adalah liberalisasi impor, kebijakan uang ketat untuk menekan laju uang beredar, penyempurnaan Program Benteng, mengeluarkan kebijakan yang memperbolehkan modal(investasi) asing masuk ke Indonesia, pemberian bantuan khusus pada pangusaha-pengusaha pribumi dan pembatalan (sebelah pihak). Persetujuan Koferensi Meja Bundar untuk menghilangkan sistem ekonomi kolonial atau menghapuskan dominasi perusahaan-perusahaan Belanda dalam Perekonomian Indonesia. Dilihat dari aspek politiknya selama periode orde lama, dapat dikatakan Indonesia pernah mengalami sistem politik yang sangat demokrasi. Namun, semua itu menyebabkan kehancuran politik dan perekonomian nasional. Selama periode 1950an struktur ekonomi Indonesia masih peninggalan zaman kolonialisasi. Sektor formal/modern yang memiliki kontribusi lebih besardaripada sektor informal/tradisional terhadap output nasional atau PDB yang di dominasi oleh perusahaan-perusahaan asing yang kebanyakan berorientasi ekspor. Struktur ekonomi itu disebut dual societies, yang artinya adalah salah satu karakteristik utama dari NSB yang merupakan warisan kolonialisasi. Dualisme didalam suatu ekonomi seperti ini terjadi karna pada masa penjajahan pemerintah yang berkuasa menerapkan diskriminasi dalam kebijakan-kebijjakannya. Diskriminasi ini diterapakan untuk membuat perbedaan dalam kesempatan melakukan kegiatan-kegiatan ekonomi tertentu antara penduduk asli dan orang-orang non pribumi. Keadaan ekonomi Indonesia, setelah dilakukan nasionalisasi terhadap semua perusahaan asing Belanda, menjadi lebih buruk dibanding pada saat dijajah oleh Belanda, ditambah lagi tingkat inflasi yang tinggi. Selain kondisi politik didalam negri yang tidak mendukung, buruknya pemeritahan Indonesia pada masa Orde lama disebabkan juga karna keternatasan faktor-faktor produksi. Pada akhir september 1965 ketidakstabilan politik Indonesia mencapai pncaknya dengan terjadinya kudera yang gagal pada Partai Komunis Indonesia(PKI). Sejak saat itu terjadi perubahan politik yang drastis di dalam negri yang mengubah sistem ekonomi yang dianut Indonesia pada masa Orde lama dari sosialis menjadi semikapitalis. 3. Pemerintahan Orde Baru Dalam Orde Baru ini pemerintah lebih ditunjukkan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat lewat pembangunan ekonomi dan sosial tanah air. Pada masa ini Indonesia kembali menjalin hubungan baik dengan pihak barat dan menjauhi komunis. Sebelum rencana pembangunan melalui repelita, pemerintah lebih dulu melakukan pemulihan stabilitas ekonomi, sosial, dan politik, serta rehabilitasi ekonomi dalam negri. Tujuannya yaitu untuk menekan kembali tingkat inflasi, mengurangi defisit keuangan pemerintah, dan menghidupkan kembali kegiatan produksi, termasuk ekspor. Ditambah lagi dengan penyusunan Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) secara bertahap. Kebijakan ekonominya diarahkan pada pembangunan di segala bidang, tercermin dalam 8 jalur pemerataan yaitu : kebutuhan pokok, pendidikan dan kesehatan, pembagian pendapatan, kesempatan kerja, kesempatan berusaha, partisipasi wanita dan generasi muda, penyebaran pembangunan, dan peradilan. Tujuan jangka panjang dari pembangunan ekonomi di Indonesia pada masa Orde Baru adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui proses industrialisasi dalam skala besar. Awalnya pemerintah memusatkan pembangunan pada sektor-sektor tertentu secara potensial dapat menyumbangkan nilai tambah yang besar dalam waktu yang tidak panjang dan hanya di pulau jawa karena fasilitas infrastruktur dan sumber daya manusia relatif lebih baik. Dengan sumber daya yang sangat terbatas pada saat itu maka sulit untuk memperhatikan pertumbuhan dan pemerataan pada waktu yang bersamaan. Tujuan utama pelaksanaan repalita I adalah untuk membuat Indonesia menjadi swasembada terutama kebutuhan beras. Untuk mencapai tujuan tersebut pemerintah melakukan penghijaun disektor pertanian proses pembangunan sangat cepat dengan laju pertumbuhan rata-rata yang cukup tinggi pertahun. Repelita II (1 April 1969 – 31 Maret 1974) Trilogy pembangunan diubah urutannya menjadi : • Pertumbuhan ekonomi • Pemerataan • Stabilitas Nasional Kebijakan ekonomi yang terkenal adalah adanya KNOP 15 tanggal 15 November 1978, yang berisi : • Masyarakat harus mencintai produk dalam negeri • Mendorong ekspor • Memberikan tariff spesifik bagi barang impor Repelita III Trilogy pembangunan berubah menjadi : • Pemerataan pembangunan dan hasilnya • Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi • Stabilitas Nasional yang sehat dan dinamis Pada masa ini terdapat kebijakan devaluasi(kebijakan menurunkan mat uang) dan juga adanya kebijakan deregulasi (kebijakan menguranngi berbagai faktor yg melindungi industri perbankan dari masalah2 suatu perekonomian) perbankan oleh Soemarlin. Pada Repeliita VI orientasi kebijakan-kebijakannya mengalami perubahan dari penekanan hanya pada pertumbuhan ke pertumbuhan dengan pemerataan. Keberhasilan pembangunan ekonomi di Indonesia pada zaman soeharto dikarnakan Presiden Soeharto jauh lebih baik dibanding pada masa Orde Lama dalam menyusun rencana, strategi, dan kebijakan pembangunan ekonomi. Selain itu dikarenakan 3 hal, yaitu : penghasilan ekspor yang sangat besar dari minyak, pinjamann luar negri, dan PMA di dalam pembangunan ekonomi Indonesia meningkat tajam. Dalam usaha menghilangkan dampak negatif dari pertumbuhanekonomi yang tinggi terhadap kesenjangan dan kemiskinan, atau memperkecil efek trade off antara pertumbuhan dan kesenjangan atau kemiskinan. Kebijakan-kebijakan ekonomi selama masa Orde baru telah menghasilkan suatu proses transformasi ekonomi yang pesat dan laju ekonomi yang tinggi. Tetapi Akibatnya, ketika terjadi krisis yang merupakan imbas dari ekonomi global, Indonesia merasakan dampak yang paling buruk. Harga-harga meningkat secara drastis, nilai tukar rupiah melemah dengan cepat, dan menimbulkan berbagai kekacauan di segala bidang, terutama ekonomi. 4. Pemerintahan Transisi Pada tahun 1997 nilai tukar bath Thailand terhadap dolar AS mengalami guncangan hebat akibat investor asing mengambil keputusan jual, karna tidak percaya lagi dengan pereonomian negara tersebut. Yang terjadi di Thailand tersebut merembet ke Indonesia dan beberapa negara Asia lain, ini adalah awal krisis keuangan di Asia. Di Indonesia nilai tukar rupiah terus melemah untuk mencegah keadaan yang lebih buruk, pemerintah Orde baru mengambil langkah kongkrit yaitu : menunda proyek-proyek senilai Rp 39 triliun dalam mengimbangi keterbatasan anggaran belanja negara yang sangat dipengaruhi oleh perubahan nilai rupiah. Akan tetapi tetap saja, cadangan dolar As di BI makin menipis. Akhirnya pemerintah Indonesia secara resmi meminta bantuan kepada IMF. Lembaga keuangan internasional tersebut mengumumkan paket bantuan kepada Indonesia mencapai 40 miliar. Paket program pemulihan tersebut diharapkan nilai rupiah menguat dan stabil kembali. Tetapi kenyataannya nilai rupiah terus merosot dan membuat kepercayaan masyarakat di dalam dan luar negri pun merosot. Dan dibuatlah kesepakatan yang mengandung butir-butir kebijaksanaan yang mencakup ekonomi makro, restrukturisasi sektor keuangan, dan reformasi struktural. Setelah gagal dalam kesepakatan pertama itu, dilakukan lagi perundingan-perundingan antara Indonesia dengan IMF dan mencapai lagi satu kesepakatan baru. Ada 5 memorandum dalam kesepakatan baru ini, yaitu : • Program stabilisasi, untuk menstabilkan pasar uang dan mencegah hiperinflasi. • Restrukturisasi perbankan, untuk menyehatkan sistem perbankan nasional • Reformasi struktural • Penyelesaian ULN • Bantuan untuk rakyat kecil Krisis rupiah menjadi krisis ekonomi dan memunculkan krisis politik terbesar dalam sejah perekonomian Indonesia. Krisis politik ini diawali dengan penembakan oleh tentara terhadap 4 mahasiswa trisakti. Kemudian jakarta dilanda kerusuhan. Akhirnya presiden soeharto mengundurkan diri dan digantikan oleh Dr. Bj. Habibie. Presiden Habibie membentuk kabinet baru, awal dari terbentuknya pemerintahan transisi. 5. Pemerintahan Reformasi hingga SBY Pada awalnya, masyarakat, para pengusaha dan Investor asing menaruh harapan besar terhadap kemampuan dan kesungguhan Gus Dur untuk membangkitkan perekonomian Indonesia. Pada masa kepemimpinan presiden Abdurrahman Wahid pun, belum ada tindakan yang cukup berarti untuk menyelamatkan negara dari keterpurukan. Presiden terlibat skandal Bruneigate yang menjatuhkan kredibilitasnya di mata masyarakat. Akibatnya, kedudukannya digantikan oleh presiden Megawati. Pemerintahan Megawati kinerja ekonomi Indonesia mengalami perbaikan, dilihat dari pertumbuhan PDB (Product Domestic Bruto). Demikian juga pendapatan perkapita meningkat, kinerja ekspor juga membaik. Namun demikian, Neraca Perdagangan(NP), yaitu saldo ekspor(X) – impor(M) barang, maupun transaksi berjalan(TB), sebagai presentase dari PDB mengalami penurunan. Kebijakan-kebijakan yang ditempuh untuk mengatasi persoalan-persoalan ekonomi antara lain : • Meminta penundaan pembayaran utang sebesar US$ 5,8 milyar pada pertemuan Paris Club ke-3 dan mengalokasikan pembayaran utang luar negeri sebesar Rp 116.3 triliun. • Kebijakan privatisasi BUMN. Privatisasi adalah menjual perusahaan negara di dalam periode krisis dengan tujuan melindungi perusahaan negara dari intervensi kekuatan-kekuatan politik dan mengurangi beban negara. Di masa ini juga direalisasikan berdirinya KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), tetapi belum ada gebrakan konkrit dalam pemberantasan korupsi. 6. Masa Kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono Awalnya masyarakat dan pelaku usaha didalam maupun luar negri optimis dengan pemerintahan SBY. Akan tetapi pada pertengahan 2005 ekonomi Indonesia diguncang oleh 2 peristiwa tak terduga yaitu kenaikan harga minyak mentah (BBM) di Internasional dan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar As. Ini membuat PDB menurun. Kenaikan harga minyak ini menimbulkan tekanan terhadap keuangan pemerintah (APBN). Pemerintah mengeluarkan kebijakan kontroversial pertama presiden Yudhoyono adalah mengurangi subsidi BBM, atau dengan kata lain menaikkan harga BBM. Kebijakan ini dilatar belakangi oleh naiknya harga minyak dunia. Anggaran subsidi BBM dialihkan ke subsidi sektor pendidikan dan kesehatan, serta bidang-bidang yang mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dampak negatif dari kenaikan harga BBM ini mempengaruhi kegiatan atau pertumbuhan ekonomi, kesempatan kerja, dan kemiskinan . Kenaikan harga BBM dipasar dunia juga membuat defisit APBN tambah besar yang selanjutnya akan mengurangi kemampuan pemerintah lewat sisi pengeluarannya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Kenaikkan harga minyak ini juga menjadi salah satu penyebab terus melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar As. Secara fundamental, terus melemahnya nilai tukar rupiah terkait dengan memburuknya kinerja Neraca pembayaran (BoP) Indonesia. Kebijakan kontroversial pertama itu menimbulkan kebijakan kontroversial kedua, yakni Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi masyarakat miskin. Kebanyakan BLT tidak sampai ke tangan yang berhak, dan pembagiannya menimbulkan berbagai masalah sosial. Kebijakan yang ditempuh untuk meningkatkan pendapatan perkapita adalah mengandalkan pembangunan infrastruktur massal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi serta mengundang investor asing dengan janji memperbaiki iklim investasi. Salah satunya adalah diadakannya Indonesian Infrastructure Summit pada bulan November 2006 lalu, yang mempertemukan para investor dengan kepala-kepala daerah. Setelah keluarnya laporan bahwa kesenjangan ekonomi antara penduduk kaya dan miskin menajam, dan jumlah penduduk miskin meningkat dari 35,10 jiwa di bulan Februari 2005 menjadi 39,05 juta jiwa pada bulan Maret 2006. Hal ini disebabkan karena beberapa hal, antara lain karena pengucuran kredit perbankan ke sector riil masih sangat kurang (perbankan lebih suka menyimpan dana di SBI), sehingga kinerja sector riil kurang dan berimbas pada turunnya investasi. Selain itu, birokrasi pemerintahan terlalu kental, sehingga menyebabkan kecilnya realisasi belanja Negara dan daya serap, karena inefisiensi pengelolaan anggaran. Jadi, di satu sisi pemerintah berupaya mengundang investor dari luar negri, tapi di lain pihak, kondisi dalam negeri masih kurang kondusif. Dari sejarah perekonomian Indonesia tersebut dapat disimpulkan bahwa sebenarnya perekonomian Indonesia mengalami peningkatan namun belum mampu mengurangi angka kemiskinan. Ekonomi Indonesia saat ini optimis pertumbuhan ekonomi yang meningkat. Dengan pertumbuhan dan pendapatan nasional yang semakin meningkat kita dapat melihat perkembangan dan kemajuan kita pada negara lain. Dengan pendapatan nasional per tahun indonesia mampu memberikan kemajuan. Ekonomi makro yang sangat berpengaruh dalam pertumbuhan ekonomi saat ini. Salah satu pertumbuhan ekonomi itu dapat dilihat dengan permintaan domestik masih akan menjadi penopang utama kinerja perekonomian. Selain itu, ekspor dan impor, serta investasi. a. Kondisi Perekonomian Indonesia Dilihat dari PDB Pendapat Domestik Bruto (PDB) Indonesia saat ini menempati urutan ke-18 dari 20 negara yang mempunyai PDB terbesar di dunia. Hanya ada 5 negara Asia yang masuk ke dalam daftar yang dikeluarkan oleh Bank Dunia. Kelima negara Asia tersebut adalah Jepang (urutan ke-2), Cina (urutan ke-3), India (urutan ke-11), Korea Selatan (urutan ke-15). Indonesia yang kini mempunyai PDB US$700 miliar, boleh saja bangga. Apalagi, dengan pendapatan perkapita yang mencapai US$3000 per tahun menempatkan Indonesia di urutan ke-15 negara-negara dengan pendapatan perkapita yang besar. b. Pihak Swasta Adanya lembaga – lembaga swadaya masyarakat, seperti Dompet Dhu’afa, bekerja sama dengan Institut Kemandirian yang berusaha mencetak kaum muda berpotensi meenjadi hebat sebagai pejuang ekonomi adalah cara salah satu membuat pemerataan pertumbuhan ekonomi dapat dirasakan oleh semakin banyak rakyat Indonesia. c. Pihak Pemerintah Sinergi antar kementrian harus dibuat semakin solid dan saling mendukung sehingga tidak tumpang tindih dan lebih banyak bermanfaat bagi masyarakat. Kampanye pembentuka jiwa kewirausahaan, seperti seminar bertaraf internasional, adalah salah satu jalan membangkitkan potensi jiwa – jiwa pejuang ekonomi yang pantang menyerah dan penuh kreativitas tinggi. Dampak Globalisasi ekonomi positif dan dampak globalisasi negatif menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam dunia usaha. Ketika kita berfikir menjadi pengusaha dan memanfaatkan setiap peluang usaha yang kita miliki sebenarnya saat itu kita masuk kedalam sebuah sistem ekonomi dan yang paling populer adalah sistem ekonomi kapitalis yang menjadi bagian integral dari proses globalisasi. Ada banyak pengertian globalisasi yang secera umum mempunyai kemiripan salah satu pengertian globalisasi adalah proses yang melintasi batas negara di mana antarindividu, antarkelompok, dan antarnegara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan mempengaruhi satu sama lain . Sebagaimana sebuah sistem globalisasi ekonomi mempunyai dampak positif dan juga dampak negatif, terlepas dari pendapat pro globalisasi ekonomi dan kontra globalisasi ekonomi kita akan mencoba menelaah secara sederhana dampak postif globalisasi ekonomi dan dampak negatif globalisasi ekonomi. Dampak positif globalisasi ekonomi ditilik dari aspek kreatifitas dan daya saing dengan semakin terbukanya pasar untuk produk-produk ekspor maka diharapkan tumbuhnya kreatifitas dan peningkatan kualitas produksi yang disebabkan dorongan untuk tetap eksis ditengah persaingan global, secara natural ini akan terjadi manakala kesadaran akan keharusan berinovasi muncul dan pada giliranya akan menghasilkan produk - produk dalam negeri yang handal dan berkualitas. Disisi lain kondisi dimana kapababilitas daya saing yang rendah dan ketidakmampuan Indonesia mengelola persaingan akan menimbulkan mimpi buruk bagi perekonomian negeri ini, hal ini akan mendatangkan berbagai dampak negatif globalisasi ekonomi seperti membajirnya produk - produk negeri asing seperti produk cina yang akhirnya mematikan produksi dalam negeri, warga negara Indonesia hanya akan menjadi tenaga kasar bergaji murah sedangkan pekerjaan - pekerjaan yang membutuhkan skill akan dikuasai ekspatriat asing, dan sudah tentu lowongan pekerjaan yang saat ini sudah sangat sempit akan semakin habis karena gelombang pekerja asing. Dampak positif globalisasi ekonomi dari aspek permodalan, dari sisi ketersediaan akses dana akan semaikin mudah memperoleh investasi dari luar negeri. Investasi secara langsung seperti pembangunan pabrik akan turut membuka lowongan kerja. Hanya saja dampak positif ini akan berbalik 180 derajat ketika pemerintah tidak mampu mengelola aliran dana asing, akan terjadi justru penumpukan dana asing yang lebih menguntungkan pemilik modal dan rawan menimbulkan krisis ekonomi karena runtuhnya nilai mata uang Rupiah. Belum lagi ancaman dari semakin bebas dan mudahnya mata uang menjadi ajang spekulasi. Bayangkan saja jika sebuah investasi besar dengan meilbatkan tenaga kerja lokal yang besar tiba - tiba ditarik karena dianggap kurang prospek sudah barang tentu hal ini bisa memengaruhi kestabilan ekonomi. Dampak positif globalisasi ekonomi dari sisi semakin mudahnya diperoleh barang impor yang dibutuhkan masyarakat dan belum bisa diproduksi di Indonesia, alih tehnologi juga bisa terbuka sangat lebar, namun kondisi ini juga bisa berdampak buruk bagi masyarakat karena kita cenderung hanya dijadikan objek pasar, studi kasus seperti produksi motor yang di kuasai Jepang, Indonesia hanya pasar dan keuntungan penjualan dari negeri kita akan dibawa ke Jepang memperkaya bangsa Jepang. Dampak positif globalisasi ekonomi dari aspek meningkatnya kegiatan pariwisata, sehingga membuka lapangan kerja di bidang pariwisata sekaligus menjadi ajang promosi produk Indonesia. Globalisasi dan liberalisme pasar dikampayekan oleh para pengusungnya sebagai cara untuk mencapai standar hidup yang lebih tinggi, namun bagi para penentangnya globalisasi hanya kedok para kapitalis yang akan semakin melebarnya ketimpangan distribusi pendapatan antar negara kaya dengan negara berkembang dan miskin. Penguasaan kapital yang lebih besar dengan menciptakan pasar global terutama di dunia ketiga yang diyakini tidak akan mampu memenuhi standar tinggi produk global akan membuka peluang terjadinya penumpukan kekayaan dan monopoli usaha dan kekuasaan politik pada segelintir orang. Enam puluh tujuh tahun Indonesia telah merdeka. Usia untuk sebuah bangsa yang semakin matang tersebut, tidak seharusnya menyurutkan perjuangan masyarakat Indonesia untuk terus membangun dan mewujudkan Indonesia yang maju dan sejahtera. Melalui pembangunan yang kuat dan berkelanjutan oleh seluruh komponen masyarakat Indonesia, diharapkan pada tahun 2045 nanti, tepat 100 tahun kemerdekaan Indonesia, Indonesia memiliki ekonomi yang kuat dan berkeadilan; demokrasi yang stabil dan berkualitas; serta peradaban bangsa yang maju dan unggul. Untuk mencapai misi besar bangsa Indonesia tersebut, fundamental ekonomi yang kuat, merupakan salah satu syarat yang harus dibangun dan dipelihara. Tahun 1998 telah membuktikan, bahwa kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang dinilai rapuh pada saat itu, tidak kuasa menahan gempuran badai krisis ekonomi yang menerjang Indonesia, sehingga merontokan hampir semua sendi kehidupan bangsa yang telah dibangun puluhan tahun. Pengalaman pahit tersebut, tentunya harus dapat menjadi pelajaran bagi seluruh komponen masyarakat Indonesia. Apalagi ditengah kondisi perekonomian globat saat ini yang penuh dengan ketidakpastian. Bangsa Indonesia perlu mewaspadai imbas dari krisis keuangan yang terpicu perkembangan di Eropa dewasa ini. Pengelolaan fiskal yang mengedepankan prinsip kehati-hatian menjadi satu hal penting yang harus dilakukan secara tepat dan terukur. Pemberian stimulus fiskal oleh Pemerintah kepada dunia usaha, perlu dilakukan secara hati-hati. Kerjasama yang sinergis antara jajaran pemerintah pusat, pemerintah daerah, dunia usaha, lembaga-lembaga keuangan, serta lembaga-lembaga lainnya, perlu pula menjadi kekuatan yang harus diciptakan guna membangun dan membuat sektor riil tetap berjalan normal, serta mengendalikan situasi agar tidak terjadi gelombang pengangguran baru. Kolaborasi Pemerintah dengan dunia usaha, lembaga-lembaga keuangan serta lembaga-lembaga lainnya tersebut, perlu pula diwujudkan guna memberikan proteksi untuk melindungi, membantu, dan meringankan beban golongan menengah ke bawah yang mengalami kesulitan ekonomi. Dengan paduan itulah, ekonomi Indonesia diharapkan tidak goyah; tidak terjadi ledakan pengangguran; inflasi tetap terjaga; dan indikator ekonomi lainnya juga terkendali, tidak seperti halnya pada saat krisis ekonomi tahun 1998. Sebagai masyarakat yang kreatif dan mendukung program pemerintah, sudah seharusnya masyarakat mulai bergerak mandiri tidak terlalu bergantung kepada pemerintah. Salah satu contohnya adalah usaha kerajinan kayu di Desa Wisata Bobung, Putat, Patuk, Gunungkidul. Warga sekitar banyak yang menekuni usaha pembuatan topeng dan patung kayu dengan berbagai varian model. Hasil karya mereka bahkan menembus pasar internasional. Topeng dan patung-patung kayu itu diekspor ke beberapa negara bagian Asia, Amerika dan Eropa. Dusun Bobung telah dicanangkan sebagai desa wisata kerajinan topeng sejak tahun 2001. Namun, keberadaan topeng di tempat itu sendiri sudah semenjak tahun 1940-an. Dulu di Dusun Bobung ada sendratari dengan topeng sebagai perangkat utamanya. Saat itu topeng tidak diperjualbelikan dan dibuat secara sembunyi-sembunyi. Para pembuat topeng saat itu harus melakukan laku prihatin (puasa) untuk mendapatkan bentuk topeng yang bagus dan agar terlihat hidup saat dipakai menari. Jadi ada nilai mistiknya. Namun topeng-topeng yang dianggap benda pusaka itu sekarang sudah tidak ada. Para pemilik topeng itu telah menjual topeng yang biasa digunakan untuk menari kepada kolektor yang menawar dengan harga tinggi. Hasilnya digunakan untuk menopang kebutuhan hidup. Kini, warisan seni dari Dusun Bobung yang masih bisa dicicipi adalah keterampilan membuat topeng saja. Meski sebenarnya tari topeng itu sendiri masih ada ,tetapi sifatnya hanya untuk menghibur wisatawan yang datang saja. Tidak ada lagi ritual-ritual mistik seperti dulu. Para perajin topeng mengaku belajar memahat topeng secara otodidak. Dimulai dengan melihat “senior-senior” mereka saat memahat, kemudian mencoba pelan-pelan, hingga akhirnya terbiasa dan bisa membuat topeng sendiri. Pemuda-pemuda di sini jadi memiliki aktivitas produktif. Ada dua jenis topeng yang dibuat oleh perajin di Dusun Bobung. Jenis pertama adalah topeng pakem atau topeng klasik. Topeng ini dibuat untuk perlengkapan menari, sehingga karakter topeng disesuaikan dengan karakter tokoh yang ada dalam tarian. Produksi topeng pakem saat ini jauh menurun sebab peminatnya amat kurang. Jenis kedua yaitu topeng dekorasi. Topeng ini dibuat untuk keperluan hiasan saja. Kayu yang dipilih para perajin untuk membuat topeng adalah kayu pule, albasia, dan sengon. Namun dilihat dari kemudahan proses dan hasilnya, kayu pule lebih disukai. Sayangnya keberadaan kayu pule ini semakin langka. Kelangkaan ini pernah dilaporkan kepada Pemerintah daerah. Universitas Gajah Mada pernah memberi bibit pohon pule untuk ditanam di dusun ini. Namun hal ini kurang efektif.Tetapi karena perajin yang kurang tahu menahu tentang menanam pohon yang baik, jadi jika disuruh menanam pohon pule kurang tahu cara merawatnya dan hasilnya bagus. Maka para pengrajin usul pohon itu ditanam saja di tempat lain oleh petani atau orang yang lebih tahu. Jika sudah ada hasilnya baru dijual kepadapara pengrajin. Dengan cara ini keuntungan bisa dinikmati bersama. Untuk mengatasi keterbatasan kayu pule ini, para perajin topeng lantas membelinya dari luar Yogya, yakni Purworejo, Pacitan, Boyolali, Wonosobo, dan Ponorogo. Topeng dibuat dalam beragam ukuran, ada S (9 cm x 11 cm), M (14 cm x 17,5 cm), L (17,5 cm x 22 cm), XL (22 cm x 30 cm), dan super-XL (40 cm x 55 cm). Ukuran-ukuran tersebut juga membedakan harga setiap topeng. Sebagian UKM yang ada di Dusun Bobung hanya membuat topeng setengah jadi. Maksudnya mereka hanya memproduksi sampai tahap penghalusan. Prosesnya dimulai dengan memotong kayu gelondongan menjadi balok-balok berukuran sesuai pesanan. Setiap balok lantas dibagi dua. Masing-masing bagian kemudian dipahat membentuk perisai. Ini menjadi pola dasar sebuah topeng. Pola ini kemudian diukir untuk membentuk mata, hidung, dan motif-motif tambahan seperti burung merak. Setelah itu diamplas sampai halus. Topeng setengah jadi tersebut lantas diserahkan kepada pengepul yang mengoordinasi tenaga pembatik. Di pengepul inilah proses finishing dikerjakan. Jumlah perajin di dusun ini ada sekitar 300 orang. Saat ini mereka tidak hanya membuat topeng saja tapi sudah mencoba membuat produk kerajinan kayu batik yang lebih fungsional, seperti mangkok, nampan, piring, kalender kayu, mainan tradisional dakon, patung-patung kecil dan sebagainya. Berbagai usaha pemasaran dan pengenalan bahwa ada sebuah desa yang mempunyai potensi tinggi yang dapat dikembangkan. Namun, kini telah dinikmati hasil jerih payah tersebut. Dengan semakin banyaknya pesanan dan pengunjung yang datang ke Desa Wisata Bobung, menambah tingkat pendapatan mereka. Meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan juga teknologi yang semakin maju bagi masyarakatnya. Dengan adanya contoh desa yang mandiri mengembangkan potensinya, semoga tumbuh berbagai usaha mandiri masyarakat sehingga mnedukung kemajuan perekonomian Indonesia. 2. SOSIAL INDONESIA Sosial adalah pergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat yang mengandung nilai-nilai kebersamaan, senasib, sepenanggungan, dan solidaritas yang merupakan unsur pemersatu. Keanekaragaman masyarakat Indonesia menghasilkan stratifikasi dan diferensiasi sosial. Dampak positif dan negatif akibat pengelompokan sosial tersebut mempengaruhi perkembangan keadaan sosial di Indonesia. Dengan adanya stratifikasi sosial, masyarakat ada yang lebih dihargai sehingga memicu para anggota masyarakat untuk meningkatkan potensinya agar dipandang lebih dalam masyarakat. Namun, bila persaingannya tidak sehat dapat menimbullkan konflik sosial yang berakibat buruk buruk bagi masing – masing anggota masyarakat. Stratifikasi sosial yang sangat menonjol di Indonesia adalah antara si kaya dan si miskin. Masyarakat Indonesia memandang bahwa yang kaya adalah yang paling dihormati dan yang miskin yang berarti apa – apa. Akibatnya berbagai kalangan masyarakat berusaha dengan berbagai cara untuk mendapatkan kehormatan tersebut. Banyak yang menggunakan cara positif seperti menigkatkan taraf hidup dengan pendidikan dan bekerja lebih keras. Namun, tidak sedikit pula yang melalui jalur yang salah seperti korupsi yang saat ini sangat marak terjadi di Indonesia. Pebedaan kelas sosial juga sangat mencolok pada masyarakat Indonesia, terutama di daerah perkotaan atau patembayan. Untuk masyarakat pedesaan atau paguyuban yang masih sangat erat memegang norma – norma sosial tidak begitu terlihat. Masyarakat desa memang memandang orang yang kaya lebih terhormat tetapi juga dilihat bagaimana sikap dan perilaku anggota masyarakat tersebut. Diferensiasi sosial juga berpengaruh besar terhadap interaksi – interaksi sosial yang terjadi di masyarakat. Diferensiasi sosial yang positif menghasilkan masyarakat yang heterogen saling melengkapi satu sama lain. Namun, jika masing – masing anggota suatu deferensiasi sosial tidak dapat hidup saling menghargai maka akan menimbulkan pula konflik sosial. Pada paguyuban atau masyarakat desa, nilai – nilai sosial masih dipegang erat. Paguyuban berarti suatu ikatan masyarakat secara batin dari hati nurani untuk bersatu dan ikatan tersebut bersifat kekal. Seperti halnya masyarakat di desa lain, Desa Putat, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul terdapat suatu paguyuban masyarakat yaitu Lumbung Ketur. Lumbung Ketur terdiri dari Dusun Plumbungan, Dusun Bobung, Dusun Kepil, dan Dusun Batur yang merupakan kepanjangan dari nama paguyuban tersebut. Keempat dusun yang mengikat diri sebagai satu paguyuban tersebut didasarkan pada wilayah dusun tersebut yang saling berbatasan dan kesatuan dalam hal kebudayaan. Lumbung Ketur sepakat untuk mendukung program “Nguri – Uri Kabudayan Jawi”. Kegiatan yang sering dilakukan oleh paguyuban tersebut adalah pementasan kebudayaan seperti wayang kulit, dan kethoprak. Dalam paguyuban tersebut terdapat beragam elemen masyarakat baik vertikal (stratifikasi sosial) maupun horizontal (diferensiasi sosial). Walaupun pernah terjadi konflik antardusun tersebut, namun mereka masih memegang teguh ikatan paguyuban tersebut. Masyarakat Indonesia yang beragam seharusnya menjadi daya tarik dan keunggulan tersendiri. Masing – masing anggota masyarakat harus menghargai perbedaan tersebut. Asimilasi, akulturasi, mutual akulturasi, interseksi, dan amalgamasi mungkin dapat menekan konflik sosial yang timbul akibat pengelompokan dalam masyarakat. Penyelesaian konflik dapat pula dilakukan dengan cara yang akomodatif melalui mediasi, kompromi, dan adjudikasi. Mengembangkan rasa nasionalisme dan menigggalkan sikap primordialisme juga dapat dilakukan. 3. BUDAYA INDONESIA Kebudayaan Indonesia talah diatur dalam UUD 1945 pasal 32 yang berisi : 1. Negara memejukan kebudayaan nasional Indonesia ditengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai – nilai budayanya. 2. Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan kebudayaan Indonesia berikut catatan sejarah tersebut. a. Zaman Batu dan Logam Indonesia adalah bangsa yang besar dengan sejarah kebudayaan yang sangat panjang. Menurut hasil temuan-temuan yang ada kebudayaan Indonesia sudah dimulai dari zaman Zaman batu, kira-kira 1.7 juta tahun yang lalu. Berdasarkan pendapat-pendapat para ahli prehistoris, zaman batu dibagi menjadi 3, yaitu : a. Zaman Batu Tua (Paleolitikum) b. Zaman Batu Pertengahan (Mesolitikum) c. Zaman Batu Muda (Neolitikum) b. Masa Kejayaan Hindu - Buddha Pada masa kekuasaan Hindu-Buddha, masyarakat bisa mengangkat negeri ini hingga mencapai kejayaan. Masyarakat saat ini masih merasa ikut memiliki peninggalan peradaban tersebut, misalnya peninggalan kerajaan Sriwijaya atau Mataram Kuno. Peninggalan tersebut rupanya bisa dimanfaatkan menjadi sumber penghidupan masyarakat saat ini. Wisatawan berdatangan untuk melihat peninggalan sejarah yang dijadikan sebagai objek wisata, mengagumi kejayaan masa lalu. Hal itu membuktikan bahwa sistem sosial masyarakat di masa lalu tidaklah buruk, bahkan mereka mampu membangun karya monumental yang membanggakan. c. Kebudayaan Islam Masa kejayaan Islam merupakan kebanggaan bagi sebagian masyarakat. Hal itu ditimbulkan dari anggapan bahwa keberhasilan penyebar agama Islam mampu menanamkan kekuasaan di Nusantara. Masyarakat yang tadinya tidak beragama / kafir, bisa diubah menjadi masyarakat yang bermartabat dan agamis. Agama Islam menjadi rujukan pembuatan tata nilai atau seluruh tindakan sosial di Nusantara. d. Kebudayaan Barat Dimulai dengan kedatangan bangsa Portugis pada tahun 1512 di Ternate, setelah itu disusul oleh Spanyol dan Belanda. Inilah awal dari masuknya kebudayaan Barat di Indonesia. Portugis dan Belanda yang akhirnya menjajah nusantara juga menyebarkan agama Nasrani di Indonesia, terutama di wilayah-wilayah yang hampir belum tersentuh agama Islam. Selama sekitar 350 Indonesia dijajah oleh bangsa asing, selama itu pula Indonesia mendapat masukan kebudayaan dari barat. Setelah Indonesia dikuasai mereka, munculnya budaya-budaya barat, contohnya bangunan-bangunan bergaya arsitektur barat, tradisi-tradisi dari barat seperti acara pesta dansa, dan lain-lain. e. Kebudayaan dan Kepribadian Sudah menjadi watak dan kepribadian Timur pada umumnya, serta masyarakat Jawa khususnya, bahwa dalam menerima setiap kebudayaan yang datang dari luar, kebudayaan yang dimilikinya tidaklah diabaikan. Hal ini harus kita pertahankan terus untuk memfilter kebudayaan asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Kita harus menjaga kebudayaan kita dengan baik agar kebudayaan kita berkembang makin baik dan kita tidak kehilangan jati diri kita sebagai bangsa Indonesia. Budaya adalah sistem nilai yang merupakan hasil hubungan manusia dengan cipta rasa dan karsa yang menumbuhkan gagasan-gagasan utama serta merupakan kekuatan pendukung penggerak kehidupan. Indonesia terkenal dengan keragaman budayanya di masing – masing daerah. Disetiap pulau, provinsi, suku dan ras mempunyai ciri khas dan karakter tersendiri. Hingga dunia Internasinal pun sangat mengagumi Indonesia. Hingga Malaysia mengklaim beberapa budaya Indonesia sebagai miliknya seperti Reog Ponorogo dan tari Pendet Bali. Berbagai kalangan rakyat Indonesia begitu mengecam Malaysia. Namun, sebenarnya Malaysia telah membantu Indonesia. Dengan adanya kebudayaan yang hampir diambil negara lain, Indonesia menjadi lebih menjaga kebudayaannya sendiri. Kalau tidak begitu, mungkin Indonesia belum bisa menghargai budayanya sendiri dan mengedepankan budaya negara lain seperti barat dan korea. Kini telah dicanangkan berbagai cara untuk menjunjung tinggi budayanya sendiri namun masih menghargai budaya lainnya. Seperti di Gunungkidul yang mempunyai kebiasaan untuk mengadakan rasulan. Khususnya di Desa Wisata Bobung yang masih mengadakan rasulan dan mengembangkannya. Dusun Bobung tidak hanya mengadakan rasulan dengan kenduri di balai adat tertapi juga mengadakan berbagai acara untuk memeriahkan rasulan. Seperti di daerah lain di Gunungkidul berbagai pagelaran seni ditampilkan dalam acara tersebut. Sebelum dikenal sebagai penghasil kerajinan topeng, wajah Dusun Bobung tidak jauh berbeda dengan dusun-dusun lain yang ada di Gunungkidul, di mana warganya lebih mengandalkan pertanian sebagai mata pencaharian pokok. Setelah masa panen, mereka menggelar upacara syukuran atau yang biasa dikenal dengan acara rasulan atau bersih dusun sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Mahakuasa atas rezeki dan karunia yang diberikan kepada mereka. Dalam acara rasulan tersebut, biasanya digelar kesenian tari topeng yang mengambil cerita Ande-Ande Lumut dengan lakon Panji. Jenis topeng yang dikenakan sebagai perangkat utama dari tarian tersebut adalah topeng klasik yang dibuat sendiri oleh penarinya. Dari sinilah, asal mula munculnya kerajinan topeng di Dusun Bobung. Seluruh kalangan masyarakan di Dusun Bobung sangat mendukung kegiatan tersebut. Terbukti banyak inovasi pada setiap tahunnya. Jika acara tersebut sudah tiba, berbagai persiapan seperti latihan kirab di setiap RT dilakukan. Setiap RT menyiapkan warganya untuk kirab dan pagelaran seni. Contoh seni yang ditampilkan adalah Shalawatan dari RT 09, Reog dari RT 08, Lelepah dari RT 07, Tari - Tari Anak dari RT 06, dan Klotekan dari RT 05. Ada pula gabungan dari tiap RT dan Dusun disekitar Bobung yaitu Tari Topeng Dan Pegelaran Wayang Kulit. Warga berarak – arakan menuju Joglo Puratama ( Balai Adat Dusun Bobung ) dengan membawa gunungan yang beris hasil bumi dari masing – masing RT dan berbusana jawa tradisional. Lestarinya kebudayaan di negri ini tergantung pada masyarakatnya. Bagaimana sikap terhadap kebudayaan tersebut. Apakah perlu menunggu hingga diklaim negara lain untuk mnghargai kebudayaan sendiri atau membiarkannya hilang tertelan zaman itu tergantung bagaimana masyarakat Indonesia menjaganya. Dengan adanya salah satu desa yang mempertahankan bahkan mengembangkan suatu kebudayaan dan kebiasaan dapat dicontoh oleh wilayah – wlayah lain di Indonesia. Hal ini perlu adanya dukungan dari pemerintah untuk mengembangkan misi tersebut. Kebudayaan dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi suatu negara. Kebudayaan dapat menambah pendapatan negara. 4. Hubungan antara Ekonomi, Sosial, dan Budaya Indonesia Hubungan antara ekonomi, sosial, dan budaya di Indonesia sangatlah erat. Ketiganya saling mempengaruhi satu sama lain. Ketiga hal tersebut merupakan komponen penting bagi berdirinya suatu negara. Ekonomi yang stabil dan terus meningkat dan budaya yang masih dipegang erat akan menciptakan suatu keadaan sosial yang kondusif. Ekonomi yang buruk berpengaruh pula terhadap kehidupan sosial masyarakat. Sebagai contoh pengangguran di Indonesia yang tinggi menyebabkan masalah – masalah sosial di Indonesia. Jika masyarakat hidup sejahtera maka kepentingan – kepentingan lain dapat dilakukan seperti melestarikan kebudayaan yang kebanyakan terlupa akibat perekonomian yang tidak stabil dan berbagai macam masalah sosial. Kebudayaan yang masih dipegang erat mempengaruhi kehidupan sosial seperti masih dipegangnya norma – norma masyarakat. Dan bila masyarakat telah saling menghargai dan menerapkan nilai – nilai dan norma – norma yang ada maka ekonomi pun dapat meningkat karena banyak kerjasama yang terjalin dan berkurangnya cara – cara menigkatkan taraf hidup yang tidak baik. C. PENUTUP a. Kesimpulan Kini, tinggal bagaimana kita menyikapi hal tersebut. Telah dipaparkan mengenai sejarah, keadaan, sebab, dan akibat dari ekonomi, sosial, dan budaya Indonesia. Jika kita telaah kehidupan Indonesia sebenarnya semakin membaik dan meningkat. Namun, beberapa hal telah membuat pandangan seseorang bahwa Indonesia makin buruk. Hal itu sebenarnya tergantung dariman kita memandang. Jadi, mengenai perkembangan Indonesia adalah sesuatu yang relatif. Kini, tinggal bagaimana generasi muda bangsa menyikapi keadaan Indonesia ini. Melihat sejarah perkembangannya dan mengamati keadaannya seharusnya para pemegang amanah dari para pendahulu ini tergerak hatinya. Sikap nasionalisme dan patriotisme seharusnya sudah tertanam dalam pribadi masing – masing. Tinggal bagaimana sikap dan langkah apa yang akan ditempuh, setiap orang berbeda – beda seperti mempelajari dan mengkaji apa – apa yang dapat meningkatkan rasa nasionalisme dan patriotisme misalnya Pancasila. Mengikuti berbagai kegiatan positif yang dapat menambah kecintaan terhadap negri misalnya lomba bela negara dan perkemahan. b. Kritik dan Saran Perlu adanya dukungan dari berbagai pihak untuk memupuk rasa nasionalisme dan patriotisme terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia ini. Untuk menyiapkan generasi muda bangsa yang telah dirindukan oleh para sesepuh bangsa. Untuk memajukan negara dan menigkatkan pertahanan negara. Berbagai cara dapat dilakukan seperti Lomba Kompetensi Siswa untuk cabang bela negara dan peningkatan mutu siswa dengan adanya classmeeting di sekolah. Kegiatan – kegiatan tersebut perlu dilestarikan dan dikembangkan beberapa cabangnya yang mendukung potensi siswa.
I. PENDAHULUAN A. LATARBELAKANG Salah satu mata pelajaran di smk adalah seni budaya. Seni budaya merupakan pelajaran yang mempelajari tentang berbagai macam seni dan budaya yang tercipta dari alam dan manusia. Seni budaya memiliki beberapa cabang seperti seni rupa, seni kriya, seni musik, seni tari, dan lain – lain. Untuk saat ini, yang dipelajari adalah mengenai seni rupa khususnya tentang sejarah seni rupa yang dibagi dalam beberapa periode atau zaman. B. TUJUAN Dengan dilatarbelakangi hal tersebut, maka tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk mempelajari, memahami, dan mengimplementasikan seni budaya khususnya seni rupa dalam kehidupan sehari – hari. Makalah ini merupakan salah satu upaya siswa untuk mengembangkan prestasi dan keinginan belajar. Dengan disusunnya makalah ini diharapkan dapat mendorong semangat membaca dan belajar siswa. Belajar tidak hanya didalam kelas tetapi dengan diberikan tugas seperti ini akan mempermudah siswa menangkap pelajran dan menambah wawasan. Makalah tentang karya seni rupa Zaman Hindu – Budha semoga dapat membantu siswa belajar mengenai sejrah seni rupa. C. PEMBATASAN MASLAH Atas latarbelakang dan tujuan dari penyusunan diatas, maka hal – hal yang dibahas dalam makalah ini diantaranya adlah sebagai berikut. 1. Sejarah seni rupa Zaman Hindu - Budha 2. Bentuk karya seni rupa terapannya 3. Korelasi karya seni rupa Zaman Hindu – Budha dengan manusia, budaya, dan hasil karya. II. ISI A. SEJARAH SENI RUPA zAMAN HINDU – BUDHA Seni rupa adalah gagasan manusia yang diekspresikan melalui pola kelakuan tertentu dengan media titik, garis, bidang, bentuk, warna, tekstur, dan gelap terang yang ditata dengan perinsip tertentu sehingga menghasilkan karya yang indah dan bermakna. Zaman Hindu-Budha merupakan babak baru periodesasi kebudayan di Indonesia. Zaman ini juga di katakana sebagai akhir dari zaman prasejarah dan menjadi awal zaman sejarah. Hal ini di buktikan dengan adanya penemuan tulisan. Masa inipun sering dikatakan sebagai masa klasik. Peninggalan karya seni rupa pada masa Hindu-Budha yaitu prasasti dan candi. Prasasti adalah batu yang berisi sebuah tulisan tentang sesuatu peristiwa atau upacara tertentu yang dilakukan oleh orang-orang di lingkungan kerajaan. Pada zaman Hindu - Budha, banyak sekali kerajaan yang berdiri, mulai dari kerajaan kecil sampai kerajaan besar. Hampir semua kerajaan memiliki peninggalan yang berupa prasasti. Berikut adalah beberapa prasasti peninggalan kerajaan-kerajaan pada masa Hindu-Budha. 1. Prasasti ciaruteum yang bergambar telapak kaki (Kerajaan Tarumanegara) 2. Prasasti kedukan bukit ( 683),menyebutkan kemenangan Raja Dapunta hyang (Kerajaan Sriwijaya) 3. Prasasti canggal di Gunung Wakir (732), menyebutkan Banga Sanjaya membangun sebuah lingga di daerah Kunjara Kunya di jawa Dwipa (Kerajaan Mataram Kuno) 4. Prasasti tukmas di lereng Gunung Merbabu,menyebutkan adanya mata air dari sumber yang dapat di samakan dengan sungai gangga (Kerajaan Kaling) Selain prasasti yang di sebutkan di atas, masih banyak lagi peninggalan kerajaan yang berkembang pada masa Hindu-Budha. Candi merupakan peninggalan zaman Hindu-Budha yang paling megah dan agung, karena orang zaman klasik membangunnya untuk tujuan yang agung yaitu untuk kegiatan spiritual. Candi berasal dari kata” Candika Gerha” yang artinya rumah dewi candika. Dewi Candika disebut juga Dewi Durga atau Dewi Maut. Orang membangun candi dengan harapan mendapat pertolongan dari dewi durga dalam kematianya sehingga candi kebanyakan berfungsi sebangai kuburan raja-raja. Pada perkembangan selanjutnya, Fungsi candi menjadi bermacam-macam di antaranya sebangai berikut : 1. Sebagai hiasan (Candi Sari) 2. Sebagai kuburan Abu Jenazah (Candi Budha) 3. Sebagai Pemujaan (Candi penataran) 4. Sebagai tempat Semedi (Candi Jalatunda) 5. Sebagai Pemandian (Candi Belahan) 6. Sebagai Gapura (Candi Bajang Ratu) Candi-candi ini dibangun sebagai tempat untuk beribadah yang menunjukkan bahwa seni pada zaman ini bersifat religius atau keagamaan. B. BENTUK KARYA SENI TERAPAN Peninggalan Hindu Bidang Seni Rupa- Selain pada arsitektur, pengaruh budaya Hindu-Buddha terlihat pada bidang seni rupa, seperti corak relief, patung atau arca, dan makara pada candi atau keraton. Dalam hal motif yang pada masa prasejarah berupa motif-motif budaya Vietnam purba, maka pada masa Hindu-Buddha berkembang dan makin beragam. 1. Zaman Hindu Kebudayaan Hindu berasal dari India yang menyebar di Indonesia sekitar abad pertama Masehi melalui kegiatan perdagangan, agama dan politik. Pusat perkembangannya di Jawa, Bali dan Sumatra yang kemudian bercampur (akulturasi) dengan kebudayaan asli Indonesia (kebudayaan istana dan feodal). Prose akulturasi kebudayan India dan Indonesia berlangsung secara bertahap dalam kurun waktu yang lama, yaitu dengan proses: - Proses imitasi (peniruan) - Proses adaptasi (penyesuaian) - Proses kreasi (penguasaan) 1. Ciri – Ciri Seni rupa Indonesia Hindu a. Bersifat Peodal, yaitu kesenian berpusat di istana sebagai medi pengabdian Raja (kultus Raja) b. Bersifat Sakral, yaitu kesenian sebagai media upacara agama c. Bersifat Konvensional, yaitu kesenian yang bertolak pada suatu pedoman pada sumber hukum agama (Silfasastra) d. Hasil akulturasi kebudayaan India dengan indonesia 2. Karya Seni Rupa Indonesia Hindu a. Seni Bangunan: 1) Bangunan Candi 2) Bangunan pura Pura adalah bangunan tempat Dewa atau arwah leluhur yang banyak didirikan di Bali. Pura merupakan komplek bangunan yang disusun terdiri dari tiga halaman pengaruh dari candi penataran yaitu: - Halaman depan terdapat balai pertemuan - Halaman tengah terdapat balai saji - Halaman belakang terdapat; meru, padmasana, dan rumah Dewa 3) Bangunan Puri Puri adalah bangunan yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan dan pusat keagamaan. Bangunan – bangunan yang terdapat di komplek puri antara lain: Tempat kepala keluarga (Semanggen), tempat upacara meratakan gigi (Balain Munde) dsb. b. Seni patung Hindu Budha Patung dalam agama Hindu merupakan hasil perwujudan dari Raja dengan Dewa penitisnya. Orang Hindu percaya adanya Trimurti: Dewa Brahma Wisnu dan Siwa. Untuk membedakan mereka setiap patung diberi atribut keDewaan (laksana/ciri), misalnya patung Brahma laksananya berkepala empat, bertangan empat dan kendaraanhya (wahana) hangsa). Sedangkan pada patung wisnu laksananya adalah para mahkotanya terdapat bulan sabit, dan tengkorak, kendaraannya lembu, (nadi) dsb. Dalam agama Budha bisaa dipatungkan adalah sang Budha, Dhyani Budha, Dhyani Bodhidattwa dan Dewi Tara. Setiap patung Budha memiliki tanda – tanda kesucian, yaitu: - Rambut ikal dan berjenggot (ashnisha) - Diantara keningnya terdapat titik (urna) - Telinganya panjang (lamba-karnapasa) - Terdapat juga kerutan di leher - Memakai jubah sanghati c. Seni hias Hindu Budha Bentuk bangunan candi sebenarnya hasil tiruan dari gunung Mahameru yang dianggap suci sebagai tempatnya para Dewa. Oleh sebab itu Candi selalu diberi hiasan sesuai dengan suasana alam pegunungan, yaitu dengan motif flora dan fauna serta mahluk azaib. Bentuk hiasan candi dibedakan menjadi dua macam, yaitu: 1) Hiasan Arsitektural ialah hiasan bersifat 3 dimensional yang membentuk struktur bangunan candi, contohnya: - Hiasan mahkota pada atap candi - Hisana menara sudut pada setiap candi - Hiasan motif kala (Banaspati) pada bagian atas pintu - Hiasan makara, simbar filaster,dll 2) Hiasan bidang ialah hiasan bersifat dua dimensional yang terdapat pada dinding / bidang candi, contohnya - Hiasan dengan cerita, candi Hindu ialah Mahabarata dan Ramayana: sedangkan pada candi Budha adalah Jataka, Lalitapistara - Hiasan flora dan fauna - Hiasan pola geometris - Hiasan makhluk khayangan C. KORELASI KARYA 1. Korelasi karya dengan manusia Manusia dengan fitrahnya yang takut akan kekosongan akhirnya memilih seni khususnya dalam konteks ini ialah seni rupa sebagai salah satu teman setia dalam menjalani kehidupannya. Dalam perkembangannya di barat akhirnya seni rupa diakui sebagai salah satu bidang keilmuan yang juga membuatnya menjadi sebuah profesi, hari ini khususnya di Indonesia yang secara tidak langsung menjadikan barat sebagai kiblat seni rupanya telah banyak melahirkan begitu banyak pemikiran, karya, dan orang – orang yang berkecimpung di dalamnya, hal ini juga beriringan dengan gerakan – gerakan yang lahir di setiap priode seni rupa di Indonesia. Manusia dalam kehidupan sehari – hari melakukan apresiasi dan persepsi seni. Dalam kaitannya dengan kesenian, apresiasi berarti kegiatan meng-artikan dan menyadari sepenuhnya seluk beluk karya seni serta menjadi sensitif terhadap gejala estetis dan artistik sehingga mampu menikmati dan menilai karya tersebut secara semestinya. Dalam apresiasi, seorang penghayat sebenarnya sedang mencari pengalaman estetis. Sehingga motivasi utama yang muncul dari diri penghayat seni adalah motivasi untuk mencari pengalaman estetis. Pada dasarnya persepsi muncul karena ada kesadaran terhadap lingkungan dan melalui sebuah proses mental terjadilah interaksi antar obyek penginderaan dan makna, sehingga dengan demikian kemunculan persepsi seseorang terhadap sebuah obyek dipengaruhi oleh banyak faktor. Karya seni menghadirkan perasaan untuk direnungkanan oleh penghayat sehinga karya itu dapat dilihat dan didengar atau dengan berbagai cara penerimaan melalui simbol bukan melalui kesimpulan gejala. Oleh karena itu, suatu bentuk yang ekspresif adalah suatu bentuk yang dapat dipahami dan dibayangkan secara menyeluruh maksud yang dikandungnya, ataupun juga kualitas seluruh aspek yang ada di dalamnya, sehingga bisa menggambarkan secara menyeluruh dalam beberapa hal yang berbeda yang dipunyai elemen-elemen tersebut dalam berbagai hubungan analoginya. Jika proses ekspresi seni dianggap sebagai sebuah peristiwa komunikasi, maka karya seni rupapun dapat dianggap sebagai bahasa, sehingga setiap elemen rupa dan rekayasa sturkturnya yang ada dalam sebuah karya rupa adalah identik dengan kata dan gramatika. Lukisan sebagai bahasa simbolis memang menciptakan situasi yang simbolis, artinya penuh tanda tanya tentang hal-hal yang diungkap maksud dan arti yang dikandung dalam simbolnya. 2. Korelasi karya dengan budaya Seni rupa adalah suatu hasil cipta karya manusia yang bertujuan untuk menghibur masyarakat. Di Indoneisa ada banyak seni yang berkembang, diantaranya adalah seni rupa, seni tari, dan seni teater. Tetapi seni yang dipengaruhi oleh kebudayaan Hindu-Buddha adalah seni rupa Hindu-Buddha ditampilkan baik secara antropomorfik(pengenaan ciri-ciri manusia pada binatang, tumbuhan, atau benda mati) maupun non-antropomorfik. Motif yang paling umum digunakan adalah “teratai” atau padma, yang banyak dijumpai pada seni patung Hindu-Buddha. Kebudayaan merupakan wujud dari peradaban manusia, sebagai hasil akal-budi manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya baik primer, sekunder, atau tersier. Wujud kebudayaan ini cukup beragam, mencakup wilayah bahasa, adat-istiadat, seni (rupa, sastra, arsitektur), ilmu pengetahuan, dan teknologi. Dan setiap kebudayaan yang lebih maju pasti mendominasi kebudayaan yang berada di bawahnya. Begitu pula kebudayaan India yang dengan mudah diterima masyarakat Indonesia. Pengaruh Hindu dan Buddha terhadap kehidupan masyarakat Indonesia dalam bidang kebudayaan, berbarengan dengan datangnya pengaruh dalam bidang agama itu sendiri. Pengaruh tersebut dapat berwujud fisik dan nonfisik. Hasil kebudayaan pada masa Hindu-Buddha di Indonesia yang berwujud fisik di antaranya: arca atau patung, candi (kuil), makara, istana, kitab, stupa, tugu yupa, prasasti, lempengan tembaga, senjata perang, dan lain-lain. Sedangkan peninggalan kebudayaan yang bersifat nonfisik di antaranya: bahasa, upacara keagamaan, seni tari, dan karya sastra. 3. Korelasi karya dengan hasil karya pengaruh budaya Hindu-Buddha terlihat pada bidang seni rupa, seperti corak relief, patung atau arca, dan makara pada candi atau keraton. Dalam hal motif yang pada masa prasejarah berupa motif-motif budaya Vietnam purba, maka pada masa Hindu-Buddha berkembang dan makin beragam. a. Patung Arca (patung) dipahat membentuk mahluk tertentu, biasanya manusia atau binatang dengan tujuan mengabadikan tokoh yang dipatungkan. Patung dibuat oleh para seniman dan pemahat handal yang termasuk kasta waisya. Biasanya patung ini disimpan dalam candi sebagai penghormatan terhadap dewa dan raja yang disembah. Adakalanya sebuah patung raja disimbolkan sebagai patung dewa atau raja yang dipuja. b. Relief Relief merupakan seni pahat-timbul pada dinding candi yang terbuat dari batu. Pada candi bercorak Hindu, relief tersebut biasanya melukisan cerita atau kisah yang diambil dari kitab-kitab suci maupun sastra (bias cerita utuh, bias pula hanya cuplikan), misalnya Mahabharata, Ramayana, Sudamala, Kresnayana, Arjuna Wiwaha, berikut tokohtokoh Wayang Punakawan yang tak terdapat di India. Sedangkan dalam candi Buddha, pada reliefnya terpahat cerita seputar kisah hidup Siddharta Sang Buddha. Ada pula relief yang menceritakan cerita legenda dari India dan cerita fabel. Masing-masing daerah memiliki corak relief yang khas. Relief pada candi di Jawa Tengah tak sama dengan relief di candi di Jawa Timur. Di Jawa Tengah, karakteristik objek (manusia, hewan, tumbuhan) pada relief-reliefnya bersifat natural; artinya Bentuk pahatan objek tak jauh beda dengan bentuk asli dari objek tersebut (dua dimensi). Sedangkan, karakteristik objek pada relief di Jawa Timur tampak lebih pipih seperti bentuk wayang kulit (satu dimensi). Menurut para ahli, peralihan karakteristik para relief ini menunjukkan peralihan dari zaman Hindu-Jawa ke zaman Jawa- Hindu. Artinya: ketika kekuasaan beralih dari barat (Jawa Tengah) ke timur (Jawa Timur), dengan sendirinya kebudayaan masyarakat Jawa makin berkembang, makin percaya diri dengan corak seninya sendiri, tanpa harus terus menyontek budaya India. c. Makara Dalam mitologi Hindu-Buddha, makara adalah perwujudan seekor binatang laut besar yang diidentikkan dengan buaya, hiu, lumba-lumba, sebagai binatang luar biasa. Binatang “jadi-jadian” ini menjadi salah satu motif yang lazim dalam arsitektur India dan Jawa. Biasanya patung (bisa pula berbentuk relief) makara ini dipajang pada pintu gerbang candi atau keraton. Pada Candi Borobudur, contohnya, makaranya berbentuk binatang paduan: berkepala gajah, bertelinga sapi, bertanduk domba, dengan singa berukuran kecil di dalam mulut makara tersebut. Pahatan makara ini biasanya berfungsi sebagai mulut saluran air mancur. III. PENUTUP A. KESIMPULAN Pada zaman hindu-budha penguasaan teknik mencipta sebuah karya seni rupa mengalami perkembangan yang sangat pesat. Ha ini terbukti dengan peninggalan-peninggalan seperti bangunan candi, patung, bejana, atau nekara yang dibuat dengan kemampuan teknik yang sangat tinggi. Di zaman itu juga telah dikenal berbagai macam teknik, seperti pengecoran. Kesenian banyak berkembang di lingkungan istana yang diprakarsai oleh kaum bangsawan. Periode ini disebut pula sebagai zaman klasik, karena banyak melahirkan karya seni bentuk klasik yang bertahan sepanjang masa. Contoh peninggalan pada zaman ini adalah candi, patung, dll.

alat - alat plumbing

ALAT - ALAT PLUMBING Istilah “alat plambing” digunakan untuk semua alat yang dipasang didalam maupun diluar gedung, untuk menyediakan air dingin / panas, dan untuk menerima/mengeluarkan air buangan . Atau dapat dikatakan semua peralatan yang dipasang pada :  Ujung akhir pipa, untuk membuang air  Ujung awal pipa, untuk menyediakan air Bahan yang digunakan sebagai alat palmbing harus memenuhi persyaratan sbb : • Tidak menyerap air • Mudah dibersihkan • Tidak berkarat dan tidak mudah aus • Relatif mudah dibuat • Mudah pemasangannya • Bahan yang banyak digunakan adalah porselen, besi, baja dilapis email, berbagai jenis plastik dan baja tahan karat atau marmer kualitas tinggi • Resin Poliester (FRP) untuk bak mandi (bath tub) diperkuat dengan anyaman serat gelas JENIS PERALATAN SANITER 1. KLOSET Kloset terbagi dalam beberapa golongan menurut konstruksinya : 1) TIPE WASH-OUT Kotoran tidak jatuh kedalam air yang merupakan “sekat”,melainkan pada permukaan penampungnyang agak luas sedikit berair, sehingga seringkali pengglontoran tidak bisa bersih. Akibatnya sering menimbulkan bau. Tipe ini sekarang dilarang di Amerika Serikat, demikian pula di Indonesia. 2) TIPE WASH-DOWN Tipe ini mempunyai konstruksi spesifik agar kotoran jatuh langsung atau tidak langsung kedalam air sekat, sehingga bau yang timbul agak berkurang. Lihat gbr 7.4 untuk model yang dipasang pada lantai dan gbr 7.5 untuk yang digantung pada dinding. 3) TIPE SIPHON Tipe ini mempunyai konstruksi jalannya air buangan yang lebih rumit dibanding tipe wash-down, untuk sedikit menunda aliran air buangan tersebut sehingga timbul efek siphon Jumlah air yang ditahan dalam mangkuk sebagi “sekat” lebih banyak, muka air lebih tinggi. Oleh karena itu bau lebih berkurang. 4) TIPE SIPHON-JET Tipe ini dibuat agar menimbulkan efek siphon yang lebih kuat, dengan memancarkan air dalam sekat melalui suatu lubang kecil searah aliran buangan. Dibandingkan dengan tipe siphon, tipe siphon-jet akan menggunakan air pengglontor lebih banyak. 5) TIPE BLOW-OUT Tipe ini sebenarnya dirancang untuk mengglontor dengan cepat air kotor dalam mangkuk kloset, tetapi akibatnya membutuhkan air dengan tekanan sampai 1 kg/cm². Tipe ini menimbulkan suara berisik 2. PETURASAN Ditinjau dari konstruksi, peturasan dapat dibagi seperti kloset. Untuk tempat umum sering dipasang peturasan berbentuk mirip “talang” terbuat dari porselin, plastik, plastik atau baja tahan karat, dengan syarat : 1. Dalamnya talang 15 cm atau lebih 2. Pipa pembuangan ukuran 40 mm dengan saringan 3. Pipa pengglontor harus diberi lubang-lubang untuk menyiram bidang belakang talang dengan lapisan air 4. Laju air pengglontor ditentukan dng asumsi 45 cm panjang talang ekivalen dgn satu peturasan biasa. 3. FITTING SANITER 1) KERAN AIR Keran air Ada beberapa macam keran air : 1.Keran air yang dapat dengan mudah dibuka dan ditutup, yang umumnya digunakan untuk berbegai keperluan. 2.Keran air yang dapat dibuka tetapi akan menutup sendiri, misalnya untuk cuci tangan 3.Keran air yang laju airnya diatur oleh ketinggian muka air, yaitu keran atau katup pelampung 2) KATUP GELONTOR Berfungsi sebagai pengatur aliran air pengglontor, untuk kloset atau kakus dan peturasan 1.Katup gelontor untuk koset 2.Katup glontor untuk peturasan 3) TANGKI GELONTOR Tangki gelontor terbuat dari porselin atau plastik. Ada yang otomatis dan ada yang manual. Yang otomatis biasanya untuk peturasan umum. Biasanya satu tangki gelontor otomatis melayani dua sampai lima peturasan Ada 2 jenis tangki gelontor : a. TANGKI GELONTOR ATAS Letak tangki gelontor atas biasanya berjarak antara dasar tangki dengan bibir taraf banjir kloset adalah 1,30 m. Pipa air keluar dari tangki masuk ke kloset biasanya ukuran 32 mm dan pipa pengisi tangki ukuran 13 mm. Cara kerjanya dengan menarik rantai pembuka katup pada tangki, atau dengan katup yang dipasang pada pipa yang menuju ke kloset. Tangki gelontor jenis ini tidak sesuai untuk kakus umum karena biasanya memerlukan waktu sekitar 3 menit untuk mengisi tangki. b. TANGKI GELONTOR RENDAH Letak tanki gelontor rendah biasanya berjarak antara dasar tangki dengan bibir taraf banjir kloset sekitar 10-20 cm. Pipa keluar tangki dengan ukuran 40 mm untuk tipe kloset wash-out, dan 50 mm untuk tipe kloset siphon. Pipa pengisi tangki biasanya berukuran 13 mm. 4) LAIN-LAIN 1) PANCURAN MANDI Pancuran mandi yang disambung dengan pipa fleksibel (handshower) sekarang banyak digunakan, disamping pancuran yang dipasang tetap pada dinding. Pancuran mandi memberikan keleluasan lebih dalam penggunaannya, tapi dalam keadaan tertentu dapat menimbulkan kemungkinan aliran balik. Untuk mencegah hal ini sebaiknya dipasang pemecah vakum. Pemecah vakum dapat dipasang dalam sistem pipa atau sambungan pipa dengan pipa fleksibel yang menghubungkan kepala pancuran (gbr.7.19 a) 2) PANCURAN AIR MINUM Didalam atau diluar gedung, dimana air yang disediakan memnuhi persyaratan untuk diminum, seringkali dipasang “pancuran” untuk minum (gbr. 7.20 dan 7.21). Jenis pancuran yang memancarkan airnya tegak keatas, jenis ini dilarang digunakan. Jenis pancuran yang dapat diputar, dimana kepala pancuran dapat dipegang tangan, jenis ini juga rawan. 5) ALAT PLAMBING LAINNYA 1) PENGHANCUR SAMPAH Penghancur sampah harus dilengkapi dengan perangkap terpisah dan air buangannya harus dialirkan ke pipa pembuangan tanpa melalui penangkap lemak. Kalau penghancur sampah ini dilengkapi dengan pancuran air panas/dingin, maka perlu dipasang pemecah vakum pada tempat yang terletak sekurang-kurangnya 15 cm di atas bibir taraf banjir dari bak cuci. 2) MESIN PENCUCI PIRING Untuk mencegah kemungkinan timbulnya aliran balik,pemecah vakum atau celah udara harus dipasang. Perangkap terpisah harus dipasang pada sisi pembuangannya, dan diterapkan sistem buangan tak langsung. 4. MESIN CUCI PAKAIAN Keran pengisi bak cuci harus dipasang sedemikian agar ada celah udara. Selang pengisi bak yang tersambung keran pada ujungnya dipasang pemecah vakum atau celah udara, untuk mencegah timbulnya aliran balik dari air dalam bak masuk ke sistem pipa. Nama : Endah Trisna Wigati No. Absen : 09 Kelas : X TA, AR 1

macam - macam pondasi

Nama : Endah Trisna Wigati No. Absen/Kelas : 09/X TA Tugas IBG ( Macam- Macam Pondasi ) Macam – Macam Pondasi Macam - macam pondasi bangunan dapat dikelompokan menjadi dua yaitu pondasi dangkal dan dalam, masing-masing kelompok tersebut terdapat berbagai tipe pondasi yang dapat dipilih sebagai tempat dudukan bangunan, berikut ini jenis pondasi berdasarkan kedalamnya. A. Pondasi Dangkal ( Shallow Foundation ) Pondasi dangkal digunakan pada bangunan yang tidak terlalu berat seperti rumah tinggal, pos ronda, toko dan sejenisnya. Berikut yang termasuk jenis pondasi dangkal yaitu : 1. Pondasi Batu Kali Pondasi batu kali merupakan sekumpulan batu alam yang ditata dengan bentuk dan ukuran tertentu menggunakan bahan pengikat adukan. 2. Pondasi Foot Plat Pondasi foot plat dibuat dari bahan beton bertulang. 3. Pondasi Cakar Ayam Pondasi cakar ayam hampir sama dengan foot plat namun terdapat penambahan perkuatan dibawahnya. 4. Pondasi Rollag Pondasi rollag terbuat dari pasangan batu bata dan bahan pengikat campuran adukan pasir semen serta air dengan perbandingan campuran tertentu. 5. Pondasi Tapak/Telapak Pondasi jenis ini mirip seperti kolom, namun ukurannya lebih besar. Pada bagian bawah terdapat semacam pelebaran kaki berbentuk trapesium atau pelat beton. Pondasi tapak biasanya digunakan pada bangunan atau gedung berlantai dua dengan kondisi tanah yang baik. B. Pondasi Dalam ( Deep Foundations ) Pondasi dalam digunakan pada bangunan yang membutuhkan perkuatan pondasi besar seperti gedung bertingkat tinggi, jembatan bentang lebar dan bangunan sejenis lainya, yang termasuk macam-macam pondasi dalam adalah 1. Pondasi Tiang Pancang Pondasi tiang pancang yang terbuat dari beton precast berbentuk penampang lingkaran, segitiga atau persegi dengan panjang tiang pancang perbuah berkisar antara 10 m sampai 30 m. pembuatan pondasi tiang pancang di pabrik kemudian dikirim ke lokasi pembangunan untuk dilakukan pekerjaan pemancangan dengan cara menancapkanya ke tanah bumi. 2. Pondasi Bore Pile Pondasi bore pile hampir sama dengan tiang pancang namun pondasi bore pile dibuat ditempat dengan cara melakukan pengeboran tanah kemudian memasukan besi tulangan diakhiri dengan pengecoran beton. 3. Pondasi Sumuran Pondasi sumuran merupakan peralihan antara pondasi dangkal dan pondasi tiang, digunakan bila tanah dasar yang kuat terletak pada kedalaman yang relatif dalam. Masing-masing jenis pondasi tersebut membutuhkan perhitungan kekuatan struktur pondasi sehingga dapat ditentukan dimensi yang kuat dan efisien untuk digunakan. Pada pondasi dalam memerlukan pengujian tanah seperti tes sondir untuk mengetahui letak kedalaman lapisan tanah dangkal sebagai dasar meletakan pondasi. Sedangkan pada`pondasi dangkal diperlukan perbaikan tanah terlebih dahulu apabila kondisi tanah yang akan dibangun rumah terlalu lunak. Dengan memilih tipe yang tepat diantara macam-macam pondasi bangunan diharapkan dapat menghemat biaya pembangunan serta menghindari kerusakan bangunan akibat pondasi tidak cukup kuat menahan beban bangunan. Sumber :
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DISUSUN OLEH : ENDAH TRISNA WIGATI 09/X TA PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA SMK NEGERI 2 WONOSARI TAHUN AJARAN 2012/1013 KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum, wr.wb. Rasa syukur kehadirat Allah Tuhan Maha Kuasa, karena kuasa-Nya, saya dapat menyelesaikan sebuah tugas dari mata pelajaran Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Tugas ini mengenai pembuatan makalah tentang : • Pentingnya penggunaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di lapangan a. Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 ) b. Hukum Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 ) c. Tujuan penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 ) • Contoh -contoh Alat Perlindungan Diri (APD) • Contoh kecelakaan kerja a. Di Indonesia  Faktor penyebab masalah kecelakaan kerja  Akibat kecelakaan kerja tersebut  Penanganan yang dilakukan atas kecelakaan tersebut b. Di dunia internasional  Faktor penyebab masalah kecelakaan kerja  Akibat kecelakaan kerja tersebut  Penanganan yang dilakukan atas kecelakaan tersebut Demikian makalah ini disusun, banyak kekurangan dan kesalahan mohon maaf disebabkan masih tahap pembelajaran. Untuk itu dimohon bimbingan agar lebih baik dimasa yang akan datang, besok dan seterusnya. Terimakasih atas dukungan dari semua pihak yang terlibat dan semoga bermanfaat. Wassalamu’alaikum, wr.wb. Wonosari, Agustus 2012 Penyusun DAFTAR ISI Makalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)....................................................................i Kata Pengantar........................................................................................................................ii Daftar Isi..................................................................................................................................iii • Pentingnya Penggunaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Lapangan.............1 a. Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 ).............................................1 b. Hukum Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 )...................................................2 c. Tujuan Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 )................................4 • Contoh - Contoh Alat Perlindungan Diri (APD).................................................................6 • Contoh Kecelakaan Kerja...............................................................................................11 a. Di Indonesia...........................................................................................................11 1. Kecelakaan Kerja di Cilegon......................................................................12 2. Kecelakaan Kerja di Purwokerto................................................................13 3. Kecelakaan Kerja di Sukoharjo..................................................................13 b. Di Dunia Internasional............................................................................................14 1.   A. Pentingnya Penggunaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Lapangan a. Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)  Menurut Mangkunegara (2002, p.163) Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmur.  Menurut Suma’mur (2001, p.104), Keselamatan kerja merupakan rangkaian usaha untuk menciptakan suasana kerja yang aman dan tentram bagi para karyawan yang bekerja di perusahaan yang bersangkutan.  Menurut Simanjuntak (1994), Keselamatan kerja adalah kondisi keselamatan yang bebas dari resiko kecelakaan dan kerusakan dimana kita bekerja yang mencakup tentang kondisi bangunan, kondisi mesin, peralatan keselamatan, dan kondisi pekerja .  Mathis dan Jackson (2002, p. 245), menyatakan bahwa Keselamatan adalah merujuk pada perlindungan terhadap kesejahteraan fisik seseorang terhadap cedera yang terkait dengan pekerjaan. Kesehatan adalah merujuk pada kondisi umum fisik, mental dan stabilitas emosi secara umum.  Menurut Ridley, John (1983) yang dikutip oleh Boby Shiantosia (2000, p.6), Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah suatu kondisi dalam pekerjaan yang sehat dan aman baik itu bagi pekerjaannya, perusahaan maupun bagi masyarakat dan lingkungan sekitar pabrik atau tempat kerja tersebut.  Jackson (1999, p. 222), menjelaskan bahwa Kesehatan dan Keselamatan Kerja menunjukkan kepada kondisi-kondisi fisiologis-fisikal dan psikologis tenaga kerja yang diakibatkan oleh lingkungan kerja yang disediakan. Jadi, yang dimaksud dengan keselamatan dan kesehatan kerja adalah kondisi fisik, mental dan stabilitas emosi yang aman dan terjamin baik pekerja, perusahaan, maupun masyarakat juga lingkungan sekitar. K3 adalah suatu ilmu pengetahuan dan penerapan guna mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dan lingkungan kerja. Dalam pelaksanaannya K3 adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat dan bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan yang pada akhirnya dapat meningkatkan sistem dan produktifitas kerja. Keselamatan kerja juga meliputi penyediaan APD, perawatan mesin dan pengaturan jam kerja yang manusiawi. b. Hukum Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 ) Ada 53 dasar hukum mengenai K3 tetapi ada 4 dasar hukum yang sering menjadi acuan mengenai K3 yaitu: 1. Dalam Undang-Undang (UU) No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja, disana terdapat Ruang Lingkup Pelaksanaan, Syarat Keselamatan Kerja, Pengawasan, Pembinaan, Panitia Pembina K-3, Tentang Kecelakaan, Kewajiban dan Hak Tenaga Kerja, Kewajiban Memasuki Tempat Kerja, Kewajiban Pengurus dan Ketentuan Penutup (Ancaman Pidana). Inti dari UU ini adalah, Ruang lingkup pelaksanaan K-3 ditentukan oleh 3 unsur: • Adanya Tempat Kerja untuk keperluan suatu usaha, • Adanya Tenaga Kerja yang bekerja di sana • Adanya bahaya kerja di tempat itu. Dalam Penjelasan UU No. 1 tahun 1970 pasal 1 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2918, tidak hanya bidang Usaha bermotif Ekonomi tetapi Usaha yang bermotif sosial pun (usaha Rekreasi, Rumah Sakit, dll) yang menggunakan Instalasi Listrik dan atau Mekanik, juga terdapat bahaya (potensi bahaya tersetrum, korsleting dan kebakaran dari Listrik dan peralatan Mesin lainnya). 2. UU No. 21 tahun 2003 tentang Pengesahan ILO Convention No. 81 Concerning Labour Inspection in Industry and Commerce (yang mana disahkan 19 Juli 1947). Saat ini, telah 137 negara (lebih dari 70%) Anggota ILO meratifikasi (menyetujui dan memberikan sanksi formal) ke dalam Undang-Undang, termasuk Indonesia (sumber: www.ILO.org). Ada 4 alasan Indonesia meratifikasi ILO Convention No. 81 ini, salah satunya adalah point 3 yaitu baik UU No. 3 Tahun 1951 dan UU No. 1 Tahun 1970 keduanya secara eksplisit belum mengatur Kemandirian profesi Pengawas Ketenagakerjaan serta Supervisi tingkat pusat (yang diatur dalam pasal 4 dan pasal 6 Konvensi tersebut) – sumber dari Tambahan Lembaran Negara RI No. 4309. 3. UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, khususnya Paragraf 5 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja, pasal 86 dan 87. Pasal 86 ayat 1berbunyi: “Setiap Pekerja/ Buruh mempunyai Hak untuk memperoleh perlindungan atas (a) Keselamatan dan Kesehatan Kerja.” Aspek Ekonominya adalah Pasal 86 ayat 2: ”Untuk melindungi keselamatan Pekerja/ Buruh guna mewujudkan produktivitas kerja yang optimal diselenggarakan upaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja.” Sedangkan Kewajiban penerapannya ada dalam pasal 87: “Setiap Perusahaan wajib menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang terintegrasi dengan Sistem Manajemen Perusahaan.” 4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen K3. Dalam Permenakertrans yang terdiri dari 10 bab dan 12 pasal ini, berfungsi sebagai Pedoman Penerapan Sistem Manajemen K-3 (SMK3), mirip OHSAS 18001 di Amerika atau BS 8800 di Inggris. Ada tiga aspek utama hukum K3 yaitu norma keselamatan, kesehatan kerja, dan kerja nyata. Norma keselamatan kerja merupakan sarana atau alat untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja yang tidak diduga yang disebabkan oleh kelalaian kerja serta lingkungan kerja yang tidak kondusif. Konsep ini diharapkan mampu menihilkan kecelakaan kerja sehingga mencegah terjadinya cacat atau kematian terhadap pekerja, kemudian mencegah terjadinya kerusakan tempat dan peralatan kerja. Konsep ini juga mencegah pencemaran lingkungan hidup dan masyarakat sekitar tempat kerja. Norma kesehatan kerja diharapkan menjadi instrumen yang mampu menciptakan dan memelihara derajat kesehatan kerja setinggi-tingginya. Norma kerja berkaitan dengan manajemen perusahaan. K3 dalam konteks ini berkaitan dengan masalah pengaturan jam kerja, shift, kerja wanita, tenaga kerja kaum muda, pengaturan jam lembur, analisis dan pengelolaan lingkungan hidup, dan lain-lain. Hal-hal tersebut mempunyai korelasi yang erat terhadap peristiwa kecelakaan kerja. c. Tujuan Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Tujuan penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebenarnya dapat ditelusuri dari sejarah dan latarbelakang adanya K3. Eksistensi K3 sebenarnya muncul bersamaan dengan revolusi industri di Eropa, terutama Inggris, Jerman dan Prancis serta revolusi industri di Amerika Serikat. Era ini ditandai adanya pergeseran besar-besaran dalam penggunaan mesin-mesin produksi menggantikan tenaga kerja manusia. Pekerja hanya berperan sebagai operator. Penggunaan mesin-mesin menghasilkan barang-barang dalam jumlah berlipat ganda dibandingkan dengan yang dikerjakan pekerja sebelumnya. Namun, dampak penggunaan mesin-mesin adalah pengangguran serta risiko kecelakaan dalam lingkungan kerja. Ini dapat menyebabkan cacat fisik dan kematian bagi pekerja. Juga dapat menimbulkan kerugian material yang besar bagi perusahaan. Revolusi industri juga ditandai oleh semakin banyak ditemukan senyawa-senyawa kimia yang dapat membahayakan keselamatan dan kesehatan fisik dan jiwa pekerja (occupational accident) serta masyarakat dan lingkungan hidup. Pada awal revolusi industri, K3 belum menjadi bagian integral dalam perusahaan. Pada era ini kecelakaan kerja hanya dianggap sebagai kecelakaan atau resiko kerja (personal risk), bukan tanggung jawab perusahaan. Pandangan ini diperkuat dengan konsep common law defence (CLD) yang terdiri atas contributing negligence (kontribusi kelalaian), fellow servant rule (ketentuan kepegawaian), dan risk assumption (asumsi resiko) (Tono, Muhammad: 2002). Kemudian konsep ini berkembang menjadi employers liability yaitu K3 menjadi tanggung jawab pengusaha, buruh/pekerja, dan masyarakat umum yang berada di luar lingkungan kerja. Dalam konteks bangsa Indonesia, kesadaran K3 sebenarnya sudah ada sejak pemerintahan kolonial Belanda. Misalnya, pada 1908 parlemen Belanda mendesak Pemerintah Belanda memberlakukan K3 di Hindia Belanda yang ditandai dengan penerbitan Veiligheids Reglement, Staatsblad No. 406 Tahun 1910. Selanjutnya, pemerintah kolonial Belanda menerbitkan beberapa produk hukum yang memberikan perlindungan bagi keselamatan dan kesehatan kerja yang diatur secara terpisah berdasarkan masing-masing sektor ekonomi. Beberapa di antaranya yang menyangkut sektor perhubungan yang mengatur lalu lintas perketaapian seperti tertuang dalam Algemene Regelen Betreffende de Aanleg en de Exploitate van Spoor en Tramwegen Bestmend voor Algemene Verkeer in Indonesia (Peraturan umum tentang pendirian dan perusahaan Kereta Api dan Trem untuk lalu lintas umum Indonesia) dan Staatblad 1926 No. 334, Schepelingen Ongevallen Regeling 1940 (Ordonansi Kecelakaan Pelaut), Staatsblad 1930 No. 225, Veiligheids Reglement (Peraturan Keamanan Kerja di Pabrik dan Tempat Kerja), dan sebagainya. Kepedulian Tinggi Pada awal zaman kemerdekaan, aspek K3 belum menjadi isu strategis dan menjadi bagian dari masalah kemanusiaan dan keadilan. Hal ini dapat dipahami karena Pemerintahan Indonesia masih dalam masa transisi penataan kehidupan politik dan keamanan nasional. Sementara itu, pergerakan roda ekonomi nasional baru mulai dirintis oleh pemerintah dan swasta nasional. K3 baru menjadi perhatian utama pada tahun 70-an searah dengan semakin ramainya investasi modal dan pengadopsian teknologi industri nasional (manufaktur). Perkembangan tersebut mendorong pemerintah melakukan regulasi dalam bidang ketenagakerjaan, termasuk pengaturan masalah K3. Hal ini tertuang dalam UU No. 1 Tahun 1070 tentang Keselamatan Kerja, sedangkan peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan sebelumnya seperti UU Nomor 12 Tahun 1948 tentang Kerja, UU No. 14 Tahun 1969 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja tidak menyatakan secara eksplisit konsep K3 yang dikelompokkan sebagai norma kerja.Setiap tempat kerja atau perusahaan harus melaksanakan program K3. Tempat kerja dimaksud berdimensi sangat luas mencakup segala tempat kerja, baik di darat, di dalam tanah, di permukaan tanah, dalam air, di udara maupun di ruang angkasa. Di era golbalisasi menuntut pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di setiap tempat kerja termasuk di sektor kesehatan. Untuk itu perlu pengembangan dan peningkatan K3 disektor kesehatan dalam rangka menekan serendah mungkin risiko kecelakaan dan penyakit yang timbul akibat hubungan kerja, serta meningkatkan produktivitas dan efesiensi. Kecelakaan kerja dapat didefinisikan sebagai setiap perbuatan atau kondisi tidak selamat yang dapat mengakibatkan kecelakaan. Berdasarkan definisi kecelakaan kerja maka lahirlah keselamatan dan kesehatan kerja yang mengatakan bahwa cara menanggulangi kecelakaan kerja adalah dengan meniadakan unsur penyebab kecelakaan dan atau mengadakan pengawasan yang ketat. (Silalahi, 1995). Keselamatan dan kesehatan kerja pada dasarnya mencari dan mengungkapkan kelemahan yang memungkinkan terjadinya kecelakaan. Fungsi ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu mengungkapkan sebab-akibat suatu kecelakaan dan meneliti apakah pengendalian secara cermat dilakukan atau tidak. Menurut Mangkunegara (2002, p.165) bahwa tujuan dari keselamatan dan kesehatan kerja adalah sebagai berikut: a. Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik secara fisik, sosial, dan psikologis. b. Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik-baiknya selektif mungkin. c. Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya. d. Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gizi pegawai. e. Agar meningkatkan kegairahan, keserasian kerja, dan partisipasi kerja. f. Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan atau kondisi kerja. g. Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja. K3 bertujuan mencegah, mengurangi, bahkan menihilkan risiko kecelakaan kerja (zero accident).K3 selain mencegah terjadinya kerusakan tempat dan peralatan kerja juga mencegah pencemaran lingkungan hidup dan masyarakat sekitar tempat kerja. K3 dapat melakukan pencegahan dan pemberantasan penyakit akibat kerja, misalnya kebisingan, pencahayaan (sinar), getaran, kelembaban udara, dan lain-lain yang dapat menyebabkan kerusakan pada alat pendengaran, gangguan pernapasan, kerusakan paru-paru, kebutaan, kerusakan jaringan tubuh akibat sinar ultraviolet, kanker kulit, kemandulan,dan lain-lain. Tapi dalam pelaksaannya banyak ditemui habatan dalam penerapan K3 dalam dunia pekerja, hal ini terjadi karena beberapa faktor yaitu : a Dari sisi masyarakat pekerja • Tuntutan pekerja masih pada kebutuhan dasar (upah dan tunjangan kesehatan/kesejahtraan) • K3 belum menjadi tuntutan pekerja b Dari sisi pengusaha • Pengusaha lebih menekankan penghematan biaya produksi dan meningkatkan efisiensi untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya • K3 dipandang sebagai beban dalam hal biaya operasional tambahan B. Contoh – Contoh Alat Perlindungan Diri ( APD ) Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di sekelilingnya. Kelengkapan Alat Pelindung Diri Kewajiban itu sudah disepakati oleh pemerintah melalui Departement Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia. Hal ini tertulis di Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per.08/Men/VII/2010 tentang pelindung diri. Adapun bentuk dari alat tersebut adalah : • Pelindung Kepala (Safety Helmet) Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala secara langsung. • Sabuk Keselamatan (safety belt) Berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat transportasi ataupun peralatan lain yang serupa (mobil, pesawat, alat berat, dan lain-lain) • Sepatu Karet (sepatu boot) Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun berlumpur. Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dsb. • Sepatu pelindung (safety shoes) Seperti sepatu biasa, tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari karet tebal dan kuat. Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa kaki karena tertimpa benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dsb. • Sarung Tangan Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan. • Tali Pengaman (Safety Harness) Berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian. Diwajibkan menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 1,8 meter. • Penutup Telinga (Ear Plug / Ear Muff) Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising. • Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses) Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja (misalnya mengelas). • Masker (Respirator) Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan kualitas udara buruk (misal berdebu, beracun, dsb). • Pelindung wajah (Face Shield) Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja (misal pekerjaan menggerinda) • Jas Hujan (Rain Coat) Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu hujan atau sedang mencuci alat). Semua jenis APD harus digunakan sebagaimana mestinya, gunakan pedoman yang benar-benar sesuai dengan standar keselamatan kerja (K3L : Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan) C. Contoh Kecelakaan Kerja a. Indonesia 1. Kecelakaan Kerja di Cilegon Seorang tukang bangunan mengalami kece¬laka¬an kerja di rumah Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon. Korban bernama Parwito tewas ketika mengerjakan lisplang pada rumah yang baru dibangun empat bulan itu. Korban tertimpa dan terjepit reruntuhan bangu¬nan, tepat pada Hari Keselamatan dan Kesejahteraan Kerja (K3) diperingati Pemkot Cilegon. Menurut Dowi, teman korban sesama tukang bangunan, kece¬la¬kaan terjadi sekira pukul 10.30 WIB. Korban tengah me¬nger¬jakan bagian pinggir rumah, se¬mentara tukang lainnya me¬nger¬jakan bagian dalam dan depan rumah yang tergolong mewah di Kampung Telu, Kelurah¬an Jombang, Kecamatan Jombang, Kota Cilegon tersebut. “Tiba-tiba terdengar bunyi tembok runtuh di samping kiri rumah, saya langsung lari untuk mencari tahu. Ternyata Parwito tertimpa dan terjempit tembok yang roboh di atas ketinggian dua meter,” katanya kepada wartawan. Dowi menuturkan, ia dan tiga tukang lainnya me¬¬neruskan pekerjaan sejak pagi. Korban yang berasal dari Kam¬pung Bakaran, Kelurahan Dukuh, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, itu melanjut¬kan pekerjaannya menyelesaikan lis¬plang. “Saya saat kejadian se¬dang memasang eternit, cuaca di luar sejak pukul 10.00 WIB men¬dung disertai gerimis,” katanya. Dia menambahkan, korban yang tertimpa tembok langsung tidak sadarkan diri karena luka parah di kepalanya. Korban tidak bisa langsung diturunkan dari steger lantaran terjepit tembok lisplang. “Tubuh dan kepalanya terjepit, kami kesulitan untuk menyelamatkannya. Selain lokasi kejadian yang terlalu sempit, korban berada di atas,” ujar Dowi. Dia mengaku tidak dapat memastikan apakah korban langsung tewas atau saat di bawa ke RSUD Cilegon. “Korban akhir¬nya dapat diturunkan sekira pukul 11.30 WIB atau satu jam setelah kejadian,” katanya. Teman korban lainnya, Imat mengaku, saat kejadian tidak ada warga yang mendengar robohnya tembok lisplang karena tidak jatuh ke tanah. “Kami tidak sempat memberi tahu warga kalau teman kami tertimpa re-runtuh¬an tembok di samping rumah. Parwito saat kejadian sedang berdiri di lisplang bawah sementara yang roboh tembok lisplang atas,” jelasnya. Di ruang IGD RSUD Cilegon sekira pukul 15.30 WIB, korban diangkut ke mobil jenazah untuk dibawa ke tempat kelahirannya di Kudus. Kepala Dinkes Cilegon Suminar tidak kelihatan. Pihak RSUD melarang wartawan masuk ruang IGD. Namun ketika dikonfirmasi tadi malam, Suminar mem¬benar¬kan kasus kecelakaan kerja di rumahnya itu. Sayang¬nya, ia enggan ber¬ko¬mentar banyak. “Tadi memang benar ada yang jatuh saat kerja, tapi saya enggak tahu apa-apa. Masalahnya saat kejadian saya sedang ngantor,” tuturnya. Ia hanya mengatakan jika pengerjaan rumahnya diserah¬kan kepada pihak ketiga. Saat ini korban tengah dibawa ke ru¬mah duka di kampung ha¬laman¬-nya. “Informasi¬nya korban sudah diantarkan ke rumahnya. Saya ikut berduka cita atas kecela¬kaan ini,” ujar Suminar. Kasus ini ternyata tidak di-lapor¬kan ke polisi. “Di mana itu? Tidak ada laporan ke kami, di Polres mau-pun di Polsek,” kata Kasat¬res¬krim Polres Cile¬gon AKP Teddy Arif S dikon-firmasi. 2. Kecelakaan Kerja di Purwokerto Tiga korban dilarikan ke Rumah Sakit Wijaya Kusuma, Purwokerto akibat talud atau dinding tebing yang berada disisi jembatan menimpa mereka. Dua korban tidak sadarkan diri. Sementara satu korban lainnya mengalami luka ringan. Proses evakuasi korban terakhir yang bernama Warmoko, berlangsung menegangkan. Kedua kakinya terjepit timbunan tanah dan beruntung tanah dibagian kepala berhasil disingkirkan. Evakuasi berlangsung hampir satu jam, hingga korban tidak sadarkan diri. Petugas terpaksa memasang alat bantu oksigen agar korban bisa bernapas. Setelah berhasil, korban langsung dilarikan ke rumah sakit. Ketika itu ada 6 pekerja yang membuat talud jembatan di Desa Kutayasa, Subang, namun tebing setinggi 5 meter yang akan dibuat talud tiba-tiba longsor. 3 pekerja yang berada dibagian bawah tidak bisa menghindar, sehingga tertimbun. Polisi masih melakukan penyelidikan atas kasus ini. 3. Kecelakaan Kerja di Sukoharjo Kasus kecelakaan kerja kembali terjadi. Di Sukoharjo, Jawa Tengah 5 pekerja tewas dan puluhan lainnya luka parah saat bangunan pabrik yang mereka bangun tiba-tiba roboh. Inilah para korban tewas dalam robohnya bangunan pabrik PT Alfa Kayu Lapis di Desa Genengsari, Kecamatan Polokarto, Sukoharjo. Ke 4 jenazah saat ini berada di kamar mayat Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar. Menurut sejumlah saksi, peristiwa maut ini terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. Saat kejadian, puluhan pekerja sedang melakukan aktifitas membangun pabrik. Tak ada angin tak ada hujan tiba-tiba atap bangunan roboh dan menimpa pekerja disekitarnya. Menurut seorang saksi Suyoto, semua korban tewas mengalami luka parah dibagian kepala dan tubuhnya setelah jatuh dari bangunan setinggi 10 meter, lalu tertimbun bersama rangka besi dan tembok. Sementara korban luka sebagian besar mengalami patah tulang pada tangan dan kaki. Beberapa diantaranya gagar otak akibat benturan keras di kepalanya. Dokter dan perawat di rumah sakit sempat kewalahan karena banyaknya korban yang harus segera ditangani. Pembangunan gedung pabrik ini sebenarnya sudah mencapai 90 persen. Seluruh dinding dan atap sudah didirikan, namun diduga karena kesalahan konstruksi bangunan akhirnya roboh. Hingga kini Polres Sukoharjo masih melakukan penyelidikan mengenai penyebab robohnya bangunan. b. Di Dunia Internasional Seorang pekerja bangunan tewas setelah jatuh tiga cerita ke perancah di Jalan Broome Pria itu jatuh dari gedung berlantai 11 ke perancah di 450 Broome St, dekat Mercer Street, sekitar pukul 5 sore. Ia dibawa ke Rumah Sakit Bellevue .Polisi mengidentifikasi pekerja sebagai Adrien Zamora,, 28 dari Ditmas Park, Brooklyn. "Tampaknya pekerja sedang melakukan pekerjaan renovasi fasad pada perancah pada 450 Broome Street, ketika ia kehilangan pijakan dan jatuh," kata juru bicara Departemen Bangunan malam Ryan Fitzgibbon Polisi mengatakan ia terjun dari satu langkan perancah, jatuh setidaknya 30 kaki, mendarat di lantai bawah perancah. Brasal Construction Corp, memiliki semua izin yang diperlukan pada file, menurut Fitzgibbon. Sebuah penyelidikan Departemen Bangunan sedang berlangsung, katanya. Panggilan ke Konstruksi Brasal tidak segera dikembalikan. Seorang pria yang diidentifikasi sebagai rekan kerja ayah Zamora bergegas ke tempat kecelakaan itu, dan mulai menangis ketika ia mendengar berita tentang kematian anaknya. Dia menolak untuk berbicara dengan pers tentang anaknya. Rekan-rekan mengatakan mereka percaya Zamora punya istri dan dua anak. Rekan kerja mengatakan pria itu tidak bekerja di lokasi konstruksi untuk waktu yang lama. The New York Daily News melaporkan bahwa itu adalah hari pertama di tempat kerja.  DAFTAR PUSTAKA www.detiknews.com http://en.wikipedia.org www.ILO.org indosiar.com http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.dnainfo.com/new-york/20120517/soho/construction-worker-critically-injured-three-story-soho-fall&usg=ALkJrhidz0aGOsJ-ybGO5pcYrO2hkczepg#ixzz25HLl9HGx T E R I M A K A S I H

makalah statika

STATIKA DISUSUN OLEH : ENDAH TRISNA WIGATI 09/X TA PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA SMK NEGERI 2 WONOSARI TAHUN AJARAN 2012/1013 KATA PENGANTAR Asslamu’alaikum, wr.wb. Puji syukur kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa karena atas nikmat yang diberikan, saya dapat menyelesaikan tugas untuk menyusun sebuah makalah dari salah satu mata pelajaran produktif di smk dalam teknik arsitektur yaitu statika. Makalah ini berisi tentang : • Pentingnya ilmu statika dalam bidang konstruksi bangunan a. Mengapa diperlukan ilmu statika dalam sebuah konstruksi b. Bagaimana sebuah konstrusi apabila tanpa perhitungan ilmu statika c. Apa peran ilmu statika dalam sebuah konstruksi • Contoh bangunan yang memiliki konstruksi dan arsitektur yang fenomenal a. Contoh bangunan yang memiliki konstruksi dan arsitektur fenomenal di dunia b. Contoh bangunan yang memiliki konstruksi dan arsitektur fenomenal di Indonesia • Contoh kegagalan suatu konstruksi akibat kurang baiknya perencanaan atau proses pelaksanaan, kelebihan beban atau adanya kesalahan perencanaan konstruksi a. Faktor yang menyebabkan kegagalan suatu konstruksi b. Solusi atas permasalahan tersebut Demikian kiranya yang dapat saya susun, mungkin masih banyak kekurangan atau bahkan kesalahan. Untuk itu, mohon bimbingannya agar kedepan lebih baik demi menciptakan seorang generasi muda bangsa yang membanggakan. Semoga bermanfaat baik proses maupun hasilnya, baik bagi penyusun maupun pembaca. Wassalamu’alaikum,wr.wb. Wonosari, Agustus 2012 Penyusun DAFTAR ISI Makalah Statika............................................................................................................i Kata Pengantar............................................................................................................ii Daftar isi......................................................................................................................iii • Pentingnya Ilmu Statika dalam Bidang Konstruksi Bangunan.....................................1 a. Mengapa diperlukan sebuah ilmu statika dalam konstruksi ?.......................1 b. Bangaiman sebuah konstruksi apabila tanpa perhitungan ilmu statika ?.....1 c. Apa peran ilmu statiks dalam sebuah konstruksi ?.......................................3 • Contoh bangunan yang memiliki konstruksi dan arsitektur yang fenomenal..............3 a. Contoh bangunan yang memiliki konstruksi dan arsitektur fenomenal di dunia..............................................................................................................3 b. Contoh bangunan yang memiliki konstruksi dan arsitektur fenomenal di Indonesia.....................................................................................................13 • Contoh kegagalan kostruksi......................................................................................26 a. Contoh kegagalan suatu konstruksi akibat kurang baiknya perencanaan atau proses pelaksanaan...............................................................................27 1. Quebec City Bridge............................................................................27 2. Menara Pendingin Willow Island........................................................31 b. Contoh runtuhnya suatu bangunan akibat kelebihan beban atau adanya kesalahan perencanaan konstruksi...............................................................32 1. Runtuhnya Jembatan Kutai Kartanegara...........................................32 2. Ambruknya Atap 3 Ruang Kelas SMKN 1 Malingping, Banten.........34   A. Pentingnya Ilmu Statika dalam Bidang Konstruksi Bangunan a. Mengapa diperlukan sebuah ilmu statika dalam konstruksi ? Bangunan merupakan sebuah benda. Pada setiap benda terdapat gaya-gaya yang bekerja. Gaya dapat merubah bentuk, tempat, dan arah dari sebuah benda. Untuk mengantisipasi berubahnya sebuah benda karena gaya-gaya yang bekerja, ada sebuah keseimbangan gaya yang bembuat benda itu tetap berada pada tempatnya. Statika merupakan salah satu ilmu gaya atau mekanika teknik dalam Teknologi dan Rekayasa (Technology and Engineering).Statika adalah ilmu yang mempelajari keseimbangan gaya di mana suatu konstruksi tetap diam walaupun pada konstruksi tersebut ada gaya-gaya yang bekerja. b. Bagaimana sebuah konstruksi apabila tanpa perhitungan ilmu statika ? Perhitungan statika bangunan adalah ilmu yang mempelajari stabilitas dan kekuatan dari suatu konstruksi bangunan atau bagian-bagian dari bangunan itu sendiri. Perhitungan statika bangunan dibagi menjadi empat yaitu sebagai berikut. 1. Perhitungan stabilitas Perhitungan stabilitas yaitu perhitungan yang dilakukan agar bangunan selalu dalam keadaan kokoh. Dalam hal ini harus dilakukan pemeriksaan tentang kedudukan bangunan dengan pondasi dan keadaan tanah sebagai perletakan pondasi. 2. Perhitungan dimensi Perhitungan dimensi adalah suatu perhitungan yang menentukan ukuran-ukuran penampang bahan yang diperlukan agar mampu mendukung beban-beban atau gaya-gaya yang bekerja pada konstruksi dengan tetap memperhitungkan faktor keamanan. Perhitungan dimensi ini penting dilakukan sebab di samping menjamin kekuatan juga menimbulkan penggunaan bahan menjadi efisien. 3. Perhitungan kekuatan Perhitungan kekuatan adalah perhitungan yang dilakukan untuk memeriksa apakah pada konstruksi terjadi perubahan bentuk, peralihan-peralihan serta tuntutan yang terjadi melampaui batas yang telah ditentukan atau tidak. 4. Perhitungan kontrol Perhitungan kontrol adalah perhitungan yang dilakukan dengan tujuan memeriksa apakah bangunan yang akan didirikan cukup kuat atau cukup kaku terhadap beban-beban yang direncanakan. Macam – macam muatan/beban dalam perhitungan konstruksi statika bangunan diklasifikasikan menjadi tiga yaitu sebagai berikut. 1. Menurut sifatnya Pengklasifikasian menurut sifatnya dibagi menjadi empat yaitu : a. Beban mati Beban mati adalah semua beban yang berasal dari berat bangunan mulai dai pondasi hingga ke atap. b. Beban hidup Beban hidup adalah semua muatan/beban tidak tetap yang membebani bangunan atau unsur bangunan. c. Beban angin Beban angin adalah semua muatan/beban pada bangunan atau unsur bangunan yang disebabkan oleh angin. d. Beban gempa Beban gempa adalah semua muatan/beban pada bangunan atau unsur bangunan yang disebabkan oleh gempa. 2. Menurut bentuknya Pengklasifikasian menurut bentuknya dibagi menjadi dua yaitu : a. Beban terpusat Beban terpuat adalah muatan/beban yang luas singgungnya sangat kecil. Contohnya : tekanan roda kereta api pada rel. b. Beban merata Beban merata adalah muatan yang luas singgungnya merata. Contohnya : plat lantai, balok beton dan tekanan tembok pada balok beton. c. Beban tidak terbagi rata Beban tidak terbagi rata adalah muatan/beban yang luas singgungnya merata tapi muatannya tidak terbagi rata. Misalnya : tekanan air pada dinding bak air atau tekanan air pada pintu air. 3. Menurut cara bekerjanya a. Beban langsung Beban langsung artinya adalah suatu muatan mengenai balok secara langsung tanpa penghalang. b. Beban tidak langsung Beban tidak langsung artinya adalah suatu muatan tidak mengenai langsung balok karena ada balok lain yang menghalanginya yaitu balok yang terkena beban langsung. Jadi, apabila sebuah konstruksi tanpa perhitungan statika akan menyebabkan kegagalan konstruksi dimana suatu konstruksi tidak mampu menanggung beban-beban dan gaya-gaya yang mengenai konstruksi tersebut. c. Apa peran ilmu statika dalam sebuah konstruksi ? Peran ilmu statika sangatlah besar dalam pembangunan sebuah konstruksi. Ilmu statika memungkinkan seorang perancang dan pelaksana konstruksi mampu memperkirakan umur, kekuatan, besar muatan/beban dari sebuah konstruksi yang akan dibangun. Dengan ilmu statika juga dapat diketahui bahan dan biaya pembangunan konstruksi yang efektif dan efisien. Perencana konstruksi dituntut cermat dan teliti dalam perhitungan statika bangunan. Hal ini dikarenakan kesalahan perhitungan sedikit saja dapat berakibat gagalnya sebuah konstruksi. Konstruksi akan berumur panjang apabila perkiraan-perkiraan dan perhitungan-perhitungannya tepat. Jadi, ilmu statika adalah kunci kokohnya suatu konstruksi. B. Contoh Bangunan yang Memiliki Konstruksi dan Arsitektur yang Fenomenal a. Contoh Bangunan yang Memiliki Konstruksi dan Arsitektur Fenomenal di Dunia Berikut bangunan-bangunan yang memiliki konstruksi dan arsitektur fenomenal di dunia. 1. Jembatan Millau Jembatan Millau ini dikenal sebagai "Jembatan Tertinggi di Dunia". Dengan tinggi tiang beton hingga 800 kaki, jembatan ini seolah diangun di atas awan dan melintasi lembah sungai Tarn, Perancis selatan.Menurut Balmond, jembatan yang lebih tinggi dari Menara Eiffel ini memiliki desain yang berani dan membutuhkan teknik penghitungan tersendiri karena berisiko tinggi. 2. Kubah Brunelleschi Brunelleschi's Dome di Italia ini dibangun pada abad 15, tepatnya antara 1420-1436 Masehi. Kubah katedral Florence ini memiliki ketinggian lebih dari 140 kaki dengan konstruksi tanpa kerangka yang mendukung. Arsiteknya Filippo Brunelleschi menemukan cara yang sama sekali baru tentang berbagi beban sekitar kubah sehingga tidak akan retak. 3. Hagia Sophia Hagia Sophia di Istanbul, Turki adalah tempat ibadah terbesar selama seribu tahun. Pembangunan kubah pada Hagia Sophia ini merupakan penemuan konsep transfer beban tidak langsung. 4. Delta Belanda Banjir yang menewaskan 1.800 orang di Belanda pada 1953 tampaknya memberi pelajaran berharga bagi negeri kincir angin itu. Pemerintah memutuskan memblokir muara tertentu yang mengarah ke Antwerp dan Rotterdam. 5. Piramida Khufu Selama hampir 4.000 tahun, Piramida Khufu adalah bangunan tertinggi di dunia sampai Katedral Lincoln dibangun pada sekitar 1300 Masehi. 6. "Selokan" Bazalgette "Selokan" Bazalgette di London dibangun oleh Sir Joseph Bazalgette pada 1850. Sebagai chief engineer dari Dewan Metropolitan London, dia membangun saluran pembuangan air primer sepanjang 83 mil, 1.100 mil selokan jaman dan 13.000 mil untuk saluran pembuangan air yang lebih kecil. Uniknya, semua saluran pembuangan itu dibuat di dalam tanah. 7. Colosseum Colosseum yang dibangun di Roma memiliki empat lantai diatas tanah dan tiga di bawah tanah. Semuanya membentuk lengkungan yang ditumpuk satu sama lain dan mampu menampung hingga 50 ribu pengunjung. Colosseum Roma telah menjadi atraksi yang populer di Ibu Kota Italia selama ratusan tahun. Dibutuhkan imajinasi Anda kembali ke zaman para singa dan gladiator ketika berkelahi di tengah arena di depan banyak orang. Bangunan Colosseum kini memburuk akibat ulah pencuri batu dan gempa bumi. Namun, Anda masih bisa melihat sisa-sisa arsitektur menakjubkan dan keterampilan rekayasa pada tempat ini. 8. Terowongan Channel Konsepnya ingin menghubungkan dua negara. Ini merupakan ide yang luar biasa dengan membuat rel dengan panjang 67 mil dan dapat dilalui kereta berkecepatan tinggi. Terowongan ini menghubungkan selatan London dan Kent - Taman Inggris, Denmark ke Swedia, dan Macao ke Cina. 9. Terusan Panama Terusan Panama sepanjang 48 mil atau 82 kilometer ini dibangun pada 1904-1914. Kanal yang menghubungkan Atlantik dan Pasifik ini membuat waktu tempuh kapal laut lebih cepat karena tidak perlu memutar lewat ujung selatan Amerika Selatan. 10. Burj Khalifa Khalifa Burj adalah sebuah bangunan di Dubai dengan ketinggian 2.700 kaki. Bangunan ini memiliki sebuah inti yang menjadi pusat dan menopang seluruh bagian gedung. Pembangunan gedung tersebut memperhitungkan efek primer dan efek sekunder. Efek primer seperti berat atau bobot bahan-bahan dan angin, sementara efek sekunder meliputi perubahan suhu, kelembaban, dan deformasi bawah beban. 11. Biara Tiger Nest (Tiger's Nest Monastery) di Paro Valley (Bhutan). Biara ini menjadi fenomenal karena bertengger di tepi tebing setinggi 3.000 kaki di Paro Valley. Biara ini menjadi salah satu tempat paling suci di Bhutan. 12. Wat Rong Khun (Kuil Putih) di Chiang Mai (Thailand). Bangunan megah dan indah ini karya seniman bernama Chalermchai Kositpipat. Kuil ini ia buat sebagai simbol kesucian dan perdamaian. Karena itu, warnanya bukan warna emas seperti kuil pada umumnya di Thailand, tapi ia buat dengan warna putih polos seperti sedang ditumpuki salju. 13. Pagoda Shwedagon Paya (Pagoda Dagon Besar) di Burman (Myanmar). Ini merupakan pagoda paling suci di Burma. Di dalamnya diabadikan empat peninggalan Budha, termasuk delapan helai rambut Gautama. Tak ada yang tahu kapan kepastian waktu pembangunan pagoda ini. Masyarakat sekitar memperkirakannya sekitar 2500 tahun lalu. Namun, para arkeolog menyimpulkan pagoda itu dibangun antara abad ke-6 sampai ke-10. 14. Kuil Srirangam di India Selatan (India). Kuil ini merupakan tujuan ziarah utama umat Hindu di India. Kuil ini juga tercatat sebagai salah satu kompleks candi terbesar di dunia dengan luas 631.000 m. Dulunya, komplek kuil ini menjadi rumah bagi pengikut Dewa Wisnu. Kuil ini mengklaim sebagai candi berfungsi terbesar di dunia, sebab Angkor Wat yang sejatinya candi terbesar di dunia sudah tidak berfungsi lagi. 15. Big Ben di London, Inggris Ada banyak tempat bersejarah yang terkenal di London, seperti Tower Bridge, Gedung Parlemen, dan Istana Buckingham. Namun, tempat yang paling terkenal dari semuanya adalah Big Ben. Bangunan setinggi 6 lantai adalah menara jam yang melambangkan tekad rakyat Inggris untuk keluar dari penjajahan Perang Dunia II. 16. Tembok Besar di China Dinding besar China telah populer selama berabad-abad. Dengan panjang 5.500 mil, ada beberapa dinding terkikis selama berabad-abad, tetapi bagian lain tetap dalam kondisi baik, terutama di sekitar Mutianyu dan Badaling. Hampir 200 mil dari dinding yang ditutupi dan disembunyikan oleh pasir, ditemukan Mongolia pada 2009. 17. Katedral Notre Dame di Paris, Prancis Paris Notre Dame merupakan katedral yang paling dikenal di Prancis karena arsitektur megahnya dan kaca berwarna-warni. Juga, karena pengaturan novel Notre Dame yang ditulis oleh Victor Hugo. 18. Masjid Biru di Istanbul, Turki Masjid Biru di Istanbul yang menakjubkan telah selesai pengerjaan renovasinya pada 1616. Ini menjadi salah satu tempat bersejarah yang paling dikenali di kota Turki sejak saat itu. Masjid ini terletak di sebelah Hippodrome dan menghadap ke Hagia Sophia. Ada sekira 21.000 ubin biru yang indah di dalam masjid serta 260 warna-warni kaca jendela. 19. Opera House di Sydney, Australia Spektakuler Sydney gedung opera ini dirancang oleh Jorn Utzon, dan menjadi salah satu struktur dunia yang paling dikenal. Atap cangkang putih menyatu sempurna dengan air biru dari Sydney Harbour yang berada di belakangnya. Opera House digunakan untuk area hiburan setiap pekannya, seperti balet, musik, drama, opera, dan pertunjukan oleh Sydney Philharmonic Orchestra. 20. Rumah Terbalik Upside Down House adalah sebuah proyek yang diciptakan oleh seorang pengusaha Polandia dan filantropis bernama Daniel Czapiewski, dan terletak di Polandia di desa kecil Szymbark, dan di sini adalah beberapa pics dengan rumah ini. Bukan sekadar menjadi atraksi turis aneh rumah ini, berhasil menarik ribuan turis. Rumah ini juga dimaksudkan untuk menjadi pernyataan mengenai era Komunis dan keadaan dunia. Perusahaan Czapiewski yang biasanya memakan waktu tiga minggu untuk membangun rumah, tapi satu ini mengambil 114 hari karena para pekerja yang disorientated oleh sudut yang aneh dari dinding. Banyak wisatawan yang berkunjung mengeluh mabuk laut ringan dan pusing setelah hanya beberapa menit berada di struktur. b. Contoh Bangunan yang Memiliki Konstruksi dan Arsitektur Fenomenal di Indonesia Indonesia memiliki beragam macam bangunan baik bangunan modern maupun tradisional khas masing - masing daerah. Hal ini dikarenakan masyarakat Indonesia memiliki jiwa seni khususnya dalam bidang arsitektur yang tinggi. Berikut bangunan di Indonesia yang berkontruksi dan berarsitektur paling fenomenal. 1. Masjid Istiqlal Masjid Istiqlal adalah masjid yang terletak di pusat ibukota negara Republik Indonesia, Jakarta. Masjid ini adalah masjid terbesar di Asia Tenggara. Masjid ini diprakarsa Ir. Sukarno di mana pemancangan batu pertama, sebagai tanda dimulainya pembangunan Masjid Istiqlal dilakukan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 24 Agustus 1951. Arsitek Masjid Istiqlal adalah Frederich Silaban. Lokasi masjid ini berada di timur laut lapangan Monumen Nasional (Monas). Bangunan utama masjid ini terdiri dari lima lantai. Masjid ini mempunyai kubah yang diameternya 45 meter .Sebuah kubah raksasa berwarna putih yang bentuknya seperti bola dibelah dua. Layaknya mesjid lain di dunia, Mesjid Istiqlal ini juga dilengkapi sebuah menara yang tingginya menggambarkan jumlah ayat yang ada pada kitab suci Al Qur'an. Sebuah bedug raksasa ikut menambah keunikan mesjid ini. Ukurannya yang amat besar, menobatkan bedug ini sebagai bedug terbesar di Indonesia. Jakarta yang serba modern dan dipenuhi gedung kaca, ternyata masih memiliki bangunan bersejarah dengan desain yang indah, yaitu Mesjid Istiqlal. Rumah ibadah umat muslim yang megah ini telah lama menjadi salah satu landmark Jakarta. Kokoh berdiri di atas areal seluas 9,5 hektar dan berkapasitas hingga 8.000 orang, mesjid hasil karya arsitek Indonesia, F Silaban ini, pernah menjadi yang terbesar di Asia Tenggara, sekaligus menjadi kebanggaan umat muslim Ibukota dan Indonesia. Dibangun padmasa-masa awal kemerdekaan, mesjid ini memang melambangkan kemerdekaan, sesuai dengan arti dari nama yang disandangnya. Masjid ini mampu menampung orang hingga lebih dari dua ratus ribu jamaah. Selain digunakan sebagai aktivitas ibadah umat Islam, masjid ini juga digunakan sebagai kantor Majelis Ulama Indonesia, aktivitas sosial, dan kegiatan umum. Masjid ini juga menjadi salah satu daya tarik wisata yang terkenal di Jakarta. Kebanyakan wisatawan yang berkunjung umumnya wisatawan domestik, dan sebagian wisatawan asing yang beragama Islam. Tidak diketahui apakah umat non-Islam dapat berkunjung ke masjid ini. 2. MONAS (Monumen Nasiaonal) Monumen Nasional atau yang populer disingkat dengan Monas atau Tugu Monas adalah monumen peringatan setinggi 132 meter (433 kaki) yang didirikan untuk mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia untuk merebut kemerdekaan dari pemerintahan kolonial Hindia Belanda. Pembangunan monumen ini dimulai pada tanggal 17 Agustus 1961 di bawah perintah presiden Sukarno, dan dibuka untuk umum pada tanggal 12 Juli 1975.Tugu ini dimahkotai lidah api yang dilapisi lembaran emas yang melambangkan semangat perjuangan yang menyala-nyala. Monumen Nasional terletak tepat di tengah Lapangan Medan Merdeka, Jakarta Pusat. Monumen dan museum ini dibuka setiap hari mulai pukul 08.00 – 15.00 Waktu Indonesia Barat. Pada hari Senin pekan terakhir setiap bulannya ditutup untuk umum. 3. Patung Dirgantara Monumen Patung Dirgantara atau lebih dikenal dengan nama Patung Pancoran adalah salah satu monumen patung yang terdapat di Jakarta. Letak monumen ini berada di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan. Tepat di depan kompleks perkantoran Wisma Aldiron Dirgantara yang dulunya merupakan Markas Besar TNI Angkatan Udara. Posisinya yang strategis karena merupakan pintu gerbang menuju Jakarta bagi para pendatang yang baru saja mendarat di Bandar Udara Halim Perdanakusuma. Patung ini dirancang oleh Edhi Sunarso sekitar tahun 1964 – 1965 dengan bantuan dari Keluarga Arca Yogyakarta. Sedangkan proses pengecorannya dilaksanakan oleh Pengecoran Patung Perunggu Artistik Dekoratif Yogyakarta pimpinan I Gardono. Berat patung yang terbuat dari perunggu ini mencapai 11 Ton. Sementara tinggi patung itu sendiri adalah 11 Meter, dan kaki patung mencapai 27 Meter. Proses pembangunannya dilakukan oleh PN Hutama Karya dengan Ir. Sutami sebagai arsitek pelaksana. Pengerjaannya sempat mengalami keterlambatan karena peristiwa Gerakan 30 September PKI di tahun 1965. Rancangan patung ini berdasarkan atas permintaan Bung Karno untuk menampilkan keperkasaan bangsa Indonesia di bidang dirgantara. Penekanan dari desain patung tersebut berarti bahwa untuk mencapai keperkasaan, bangsa Indonesia mengandalkan sifat-sifat Jujur, Berani dan Bersemangat. 4. Stadion Gelora Bung Karno Gelanggang Olahraga (Gelora) Bung Karno adalah sebuah kompleks olahraga serbaguna di Senayan, Jakarta, Indonesia. Kompleks olahraga ini dinamai untuk menghormati Soekarno, Presiden pertama Indonesia, yang juga merupakan tokoh yang mencetuskan gagasan pembangunan kompleks olahraga ini. Dalam rangka de-Soekarnoisasi, pada masa Orde Baru, nama kompleks olahraga ini diubah menjadi Istora Senayan. Setelah bergulirnya gelombang reformasi pada 1998, nama kompleks olahraga ini dikembalikan kepada namanya semula melalui Surat Keputusan Presiden No. 7/2001.[1]. Dengan kapasitas sekitar 100.000 orang, stadion yang mulai dibangun pada pertengahan tahun 1958 dan penyelesaian fase pertama-nya pada kuartal ketiga 1962 ini merupakan salah satu yang terbesar di dunia. Menjelang Piala Asia 2007, dilakukan renovasi pada stadion yang mengurangi kapasitas stadion menjadi 88.083 penonton. Pembangunannya didanai dengan kredit lunak dari Uni Soviet sebesar 12,5 juta dollar AS yang kepastiannya diperoleh pada 23 Desember 1958. 5. Mesjid Raya Medan Mesjid Raya Medan yang berdiri angkuh tak jauh dari Istana Maimun adalah bangunan yang juga menjadi jejak kejayaan Deli. Dibangun pada tahun 1906, semasa pemerintahan Sultan Makmun Al Rasyid, mesjid ini masih berfungsi seperti semula, yaitu melayani umat muslim di Medan yang ingin beribadah. Kubahnya yang pipih dan berhiaskan bulan sabit di bagian puncak, menandakan gaya Moor yang dianutnya. Seperti mesjid lainnya, sebuah menara yang menjulang tinggi terlihat menambah kemegahan dan religiusnya mesjid ini. Aplikasi lukisan cat minyak berupa bunga-bunga dan tumbuhan yang berkelok-kelok di dinding, plafon dan tiang-tiang kokoh di bagian dalam mesjid ini, semakin menunjukkan tingginya nilai seni masjid ini. 6. Jembatan Mahakam Bicara soal arsitektur tak terbatas hanya pada bangunan, rumah atau gedung. Nah, untuk kategori ini, Jembatan Mahakam 2 atau yang juga dikenal dengan Jembatan Tenggarong di Kalimantan Timur, menjadi salah satu pilihan.Melintang di atas Sungai Mahakam di tepian Kota Tenggarong, jembatan ini adalah yang ke dua setelah Jembatan Mahakam I yang berada di tengah Kota Samarinda. Namun demikian, Jembatan Mahakam 2 mempunyai desain yang menarik dibanding "saudara tuanya" atau jembatan lainnya di Nusantara. Jembatan ini tergolong suspension cable bridge dan berdesain nyaris sama dengan Golden Gate di San Francisco, Amerika Serikat. Wajar saja bila jembatan yang membentang sejauh sekitar 710 meter ini tak hanya berfungsi sebagai sarana transportasi, tapi juga menjadi daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung ke Tenggarong. Menjelang senja, lampu-lampu yang terpasang pada tiang dan kebel-kabelnya akan menyala dan menyajikan sebuah panorama yang indah. 7. Istana Maimun Istana Maimun telah dinobatkan sebagai bangunan terindah di Kota Medan, Sumatera Utara. Terletak di kawasan Jl. Brigjen Katamso, istana megah ini selesai dibangun sekitar tahun 1888 dan merupakan warisan dari Sultan Deli Makmun Al Rasyid Perkasa Alamsyah. Sapuan warna kuning pada gedung ini merupakan warna khas Melayu. Arsitekturnya yang unik adalah daya tarik utama dari Istana Maimun. Pengaruh Eropa terlihat jelas pada balairung atau ruang tamu, jendela, pintu dan sebuah prasasti di depan tangga yang bertuliskan huruf Latin, berbahasa Belanda. Sedangkan, ciri Islam muncul pada atapnya yang bergaya Persia yang melengkung, style yang banyak dijumpai pada bangunan-bangunan di kawasan Timur Tengah. Bagian dalam Istana Maimun juga menarik untuk disusuri. Di balik dinding-dindingnya yang kokoh, terdapat puluhan kamar yang tersebar di dua lantai. Kemegahan pun terlihat pada singgasana, lampu kristal Eropa, kursi, meja maupun lemari. Foto-foto keluarga, senjata-senjata kuno, termasuk ruang penjara, juga ada di istana ini. Walaupun masih menyimpan benda-benda bernilai sejarah, Istana Maimun masih membolehkan wisatawan untuk berkunjung dan menikmati kemegahan sekaligus menyelami kejayaan Kesultanan Deli masa lalu. 8. Gereja Katedral Gereja Katedral yang berada tak jauh dari Mesjid Istiqlal adalah bangunan berdesain unik yang selalu menjadi perhatian wisatawan. Usia bangunan bergaya neo gothic ini memang sudah lebih dari seabad. Tidak heran bila bangunan ini ditetapkan sebagai salah satu bangunan cagar budaya yang dilindungi kelestariannya. Walaupun begitu, Gereja Katedral yang resmi digunakan pada tahun 1901 ini, masih berdiri kokoh dan elegan di tengah "berisiknya" Jakarta. Keunikan dari gereja hasil rancangan seorang pastornya yang bernama, Antonius Dijkmans ini, terlihat pada dua menara yang mengapit pintu masuk. Di atas menara tersebut ada dua menara kecil lain yang tersusun dari rangkaian besi. Demikian juga dengan menara ketiga. Pada puncak setiap menara terdapat lonceng kuno yang dibuat sekitar tahun 1800 sampai awal 1900-an. 9. Gedung Sate Di Kota Bandung yang sejuk, Anda juga bisa menjumpai sebuah bangunan dengan arsitektur yang lain dari yang lain. Dibangun pada era kolonial Belanda, Gedung Sate, demikian gedung ini banyak disebut, merupakan salah satu daya tarik yang ada di Kota Kembang. Nama Gedung Sate sendiri muncul karena sebuah ornamen yang terlihat seperti tusuk sate di puncak menara utamanya. Gedung Sate hasil rancangan Ir.J.Gerber, arsitek kenamaan lulusan Fakultas Teknik Delf Nederland dan timnya ini, selesai dibangun pada tahun 1924.Bangunan ini mengadopsi gaya arsitektur era Renaissance Italia. Namun, pada bagian tengahnya terdapat menara bertingkat yang mirip dengan atap meru atau pagoda. Oleh sebab itulah, kalangan arsitek menilai bahwa Gedung Sate memiliki rancangan yang "berani beda" dan tak populer di zamannya. Kini, di depan bangunan ini terdapat sebuah monumen untuk mengenang gugurnya para pejuang Jawa Barat saat mempertahankan Gedung Sate dari serangan pasukan Gurka. Setiap hari Minggu atau hari libur nasional, gedung ini selalu dipenuhi wisatawan. Usai menikmati kemegahan gedung ini dari luar, Anda bisa menuju menaranya untuk menyaksikan benda-benda bersejarah. Atau bisa juga sekadar bersantai di kafe yang ada di gedung ini sambil menikmati suasana dan udara Kota Bandung yang sejuk dan segar. 10. Lawang Sewu Membahas tentang arsitektur atau bangunan tua di Indonesia, tentu tak bisa lepas dari sebuah bangunan legendaris yang berdiri kokoh di Kota Semarang, tepatnya di kawasan Simpang Lima, yaitu Lawang Sewu. Bangunan yang artinya adalah "seribu pintu" ini, sesungguhnya bukan nama sebenarnya yang diberikan untuk bangunan ini. Nama tersebut menjadi legendaris karena banyaknya jumlah pintu yang terdapat pada gedung keno ini. Dahulu, Lawang Sewu yang bergaya art deco adalah kantor perusahaan kereta api Belanda, NV Nederlandsch Indische Spoorweg Mastshappij (NIS) dan bangunan ini merupakan salah satu karya terbaik arsitek Prof. Jacob K. Klinkhamer dan B.J. Oudang. Pemerintah Kota Semarang sendiri telah menetapkan Lawang Sewu sebagai salah satu gedung yang dilindungi. Predikat ini layak disandang oleh Lawang sewu karena gedung ini juga merupakan saksi sejarah Indonesia saat pecahnya perang sengit selama 5 hari di Semarang, antara Angkatan Muda Kereta Api melawan kompetai dan Kido Buati, Jepang. 11. Gereja Blendug Sebagai bangsa yang paling lama "menduduki" negeri ini, Belanda juga meninggalkan jejaknya di Kota Semarang. Coba saja lihat kawasan kota lama yang ada di Ibukota Provinsi Jawa Tengah itu. Anda akan menjumpai banyak bangunan tua yang bergaya masa kolonial. Dari sekian gedung yang berjajar di tepi jalan, Gereja Blendug adalah salah satu bangunan tua yang menarik. Dibangun sekitar tahun 1753 oleh komunitas Belanda yang dulu menghuni kawasan ini, Gereja Blendug merupakan gereja tertua di Jawa Tengah yang masih terawat sampai sekarang. Blendug sendiri berasal dari bahasa Jawa yang berarti kubah, mengacu pada atap yang ada di gereja ini. Bentuk atapnya yang melengkung dan berwarna merah, terasa kontras dengan dindingnya yang dicat warna putih. Empat pilar kokoh serta menara kembarnya yang khas di bagian depan juga menjadi ciri khas gereja yang kini bernama resmi GPIB Immanuel ini. Gereja Blendug telah menjadi ikon Kota Semarang dan selalu menjadi lokasi persinggahan wisatawan sejarah maupun para pecinta fotografi. 12. Mesjid Agung Palembang Palembang tak hanya terkenal dengan pempek atau kain songketnya. Kota di tepian Sungai Musi ini juga dihiasi bangunan dengan arsitektur mengagumkan seperti terlihat di Mesjid Agung Palembang. Berlokasi tak jauh dari Plaza Benteng Kuto Besak, di Kota Palembang, Sumatera Selatan, Mesjid Agung Palembang mulai dibangun ketika Palembang dipimpin oleh Sultan Mahmud Badaruddin I Jayo Wikramo, tepatnya tahun 1738. Pada zamannya, mesjid ini dipercaya sebagai salah satu rumah ibadah terbesar yang pernah ada. Meski digarap oleh seorang arsitek Eropa, pengaruh Cina ikut muncul pada wajah mesjid ini. Hal itu ditandai oleh bentukan limas dan hiasan ornamen khas Cina pada sejumlah atapnya. Paduan dua budaya ini menjadi ciri khas Mesjid Agung Palembang dan membuat banyak pelancong terkagum-kagum. Sebuah akulturasi budaya yang bisa tetap berdampingan dan saling mengisi. 13. Taman Sari Taman bunga yang indah. Begitulah kira-kira arti dari nama Taman Sari. Areal pemandian ini merupakan kompleks bangunan yang sangat indah dan menjadi aset Keraton Yogyakarta. Dibangun setelah Perjanjian Giyanti pada tahun 1755, tempat ini memang didesain sebagai tempat pengasingan diri Sultan Yogyakarta dan keluarganya dari hiruk pikuk dunia. Meskipun sempat luluh lantak terguncang gempa, saat ini Taman Sari sudah kembali terlihat cantik.Taman Sari memang dirancang sedemikian rupa agar bisa menghadirkan ketenangan bagi siapapun yang berada di dalamnya. Bangunan ini juga mencerminkan style yang multikultur (Portugis, Belanda, Cina, Jawa, Hindu, Buddha, Nasrani, dan Islam). Kolam mungil dengan air mancurnya yang jernih dan pohon-pohon berbunga, menambah keasrian tempat ini. Sekaligus menjadikannya sebagai lokasi peristirahatan yang sempurna. 14. Tongkonan Selain bangunan peninggalan kolonial, Indonesia juga memiliki sejumlah rumah adat dengan bentuk atau desain yang unik. Bangunan ini memang bukan karya seorang arsitek era modern yang menguasai segudang teori. Melainkan kreasi sekelompok manusia yang masih mencintai serta menjunjung tinggi adat istiadat yang diwariskan oleh leluhurnya. Dan Tongkonan, rumah adat masyarakat Tana Torja di Sulawesi Selatan, adalah salah satunya. Tongkonan memang memiliki ciri khas tersendiri dibanding rumah adat lainnya. Rumah ini berupa rumah panggung dari kayu. Atapnya yang terbuat dari susunan bambu yang dilapisi ijuk hitam serta bentuknya yang melengkung seperti perahu telungkup, membuat rumah ini mirip dengan Rumah Gadang, rumah adat masyarakat Minang atau Batak. Dinding rumah yang terbuat dari kayu, juga diukir dengan aneka ukiran khas Toraja. Ciri lain yang paling menonjol pada Tongkonan adalah adalah kepala kerbau beserta tanduknya yang meliuk indah yang disusun pada sebuah bang utama di depan setiap rumah. Jumlah kepala kerbau yang ada di setiap rumah bisa berbeda. Semakin banyak "hiasan" ini di sana, maka semakin tinggi derajat keluarga yang tinggal di dalamnya. Karenanya. Tongkonan juga menjadi salah satu daya tarik wisata Tator dan banyak diminati para pecinta foto. 15. Candi Borobudur di Jogjakarta Pada abad ke-19, penjajah Belanda menemukan reruntuhan kuno besar di dalam hutan di Jawa yang kemudian kini dikenal dengan Candi Borobudur. Bangunan raksasa yang sempat menjadi salah satu dari tujuh keajaiban dunia ini dibangun dengan hampir 2 juta kaki kubik batu. Di dalamnya terdapat 2.700 panel relief dan 504 patung Budha. Konon, dalam hikayatnya, candi ini dibangun tanpa menggunakan semen, tapi hanya susunan bebatuan. 16. Candi Prambanan Candi Prambanan adalah bangunan luar biasa cantik yang dibangun di abad ke-10 pada masa pemerintahan dua raja, Rakai Pikatan dan Rakai Balitung. Menjulang setinggi 47 meter (5 meter lebih tinggi dari Candi Borobudur), berdirinya candi ini telah memenuhi keinginan pembuatnya, menunjukkan kejayaan Hindu di tanah Jawa. Candi ini terletak 17 kilometer dari pusat kota Yogyakarta, di tengah area yang kini dibangun taman indah. Candi Prambanan memiliki 3 candi utama di halaman utama, yaitu Candi Wisnu, Brahma, dan Siwa. Ketiga candi tersebut adalah lambang Trimurti dalam kepercayaan Hindu. Setiap candi utama memiliki satu candi pendamping. Sementara, halaman kedua memiliki 224 candi. Prambanan juga memiliki relief candi yang memuat kisah Ramayana. Menurut para ahli, relief itu mirip dengan cerita Ramayana yang diturunkan lewat tradisi lisan. Relief lain yang menarik adalah pohon Kalpataru yang dalam agama Hindu dianggap sebagai pohon kehidupan, kelestarian dan keserasian lingkungan. Di Prambanan, relief pohon Kalpataru digambarkan tengah mengapit singa. Keberadaan pohon ini membuat para ahli menganggap bahwa masyarakat abad ke-9 memiliki kearifan dalam mengelola lingkungannya. 17. Museum Tsunami Aceh Museum ini diresmikan pada Februari 2008. Tujuan pembangunannya selain untuk mengenang gempa bumi yang mengakibatkan tsunami tahun 2004 juga serta menjadi pusat pendidikan dan sebagai pusat evakuasi jika bencana tsunami datang lagi. Saat itu korban tsunami Aceh 2004 menewaskan lebih 120 ribu orang. Model bangunannya adalah hasil pemenang sayembara, yaitu M.Ridwan Kamil (Dosen Arsitektur dari Institut Teknologi Bandung) dengan ide bangunan berupa Rumoh Aceh as Escape Hill. Denah bangunan museum ini merupakan analogi dari epicenter gelombang laut tsunami. Unsur tradisional berupa Tari Saman telah diterjemahkan dalam kulit luar bangunan eksteriornya. Di dalamnya dapat Anda temukan lorong sempit dengan air terjun yang mengeluarkan suara begemruh di kedua sisinya seakan mengingatkan dahsyatnya gelombang tsunami. Museum Tsunami Aceh menampilkan simulasi elektronik gempa bumi Samudra Hindia 2004, foto-foto korban dan kisah dari korban selamat. C. Contoh Kegagalan Konstruksi Dalam Peraturan Pemerintah Nomor: 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi, Pasal 31 menyatakan bahwa yang dimaksud dengan kegagalan konstruksi adalah keadaan hasil pekerjaan konstruksi yang tidak sesuai dengan spesifikasi pekerjaan sebagaimana disepakati dalam kontrak kerja konstruksi baik sebagian maupun keseluruhan sebagai akibat dari kesalahan dari pengguna jasa atau penyedia jasa. Dalam penyelenggaraan pekerjaan konstruksi sering menyimpang dari aturan yang semestinya, terhadap kasus penyelenggaraan pekerjaan konstruksi yang diangkat ke ranah hukum, sangat mungkin disebabkan karena kurangnya pemahaman tentang periode terjadinya atau substansi atas kejadian kegagalan pada pekerjaan konstruksi itu sendiri sehingga sering keliru dalam penerapan hukumnya. a Kegagalan Konstruksi Akibat Kurang Baiknya Perencanaan ataupun Proses Pelaksanaan 1) Quebec City Bridge Jembatan Quebec (Pont de Québec dalam bahasa Perancis) melintasi rendah Saint Lawrence River di sebelah barat Kota Quebec , dan Lévis , Quebec , Kanada. Pertama desain dan Keruntuhan 29 Agustus 1907 Jembatan Quebec termasuk dalam National Transcontinental Railway proyek, yang dilakukan oleh pemerintah federal. Pada tahun 1904, struktur mulai terbentuk. Namun, perhitungan sementara yang dibuat pada awal tahap perencanaan tidak pernah benar diperiksa ketika desain diselesaikan (khususnya, mereka tidak diperiksa setelah rentang itu diperpanjang), dan berat sebenarnya jembatan itu jauh melebihi daya dukungnya. Beban mati itu terlalu berat. Semua berjalan baik sampai jembatan itu hampir selesai pada musim panas 1907, ketika tim engineering lokal di bawah Norman McLure mulai memperhatikan distorsi meningkatnya anggota struktural utama sudah di tempat. McLure menjadi semakin khawatir dan menulis berulang kali untuk mengawasi insinyur Theodore Cooper , yang pada awalnya menjawab bahwa masalah yang kecil. The Bridge Perusahaan Phoenix pejabat mengklaim bahwa balok sudah pasti membungkuk sebelum mereka dipasang, tetapi oleh 27 Agustus itu telah menjadi jelas untuk McLure bahwa ini adalah salah. Seorang insinyur lebih berpengalaman mungkin telegram Cooper, tapi McLure menulis surat untuknya, dan kemudian pergi ke New York untuk bertemu dengan dia pada tanggal 29 Agustus 1907. Cooper kemudian sepakat bahwa masalah ini serius, dan segera mengirim telegram kepada Perusahaan Bridge Phoenix:"Tambahkan beban tidak lebih untuk menjembatani sampai setelah mempertimbangkan fakta" Kedua insinyur kemudian pergi ke kantor Phoenix. Namun, pesan belum diteruskan ke Quebec sebelum terlambat. Setelah empat tahun pembangunan, lengan selatan dan bagian dari bagian tengah jembatan runtuh ke St Lawrence River hanya dalam 15 detik. Dari 86 pekerja di jembatan hari itu, 75 orang tewas dan sisanya terluka, sehingga terburuk jembatan dunia bencana konstruksi. Dari jumlah tersebut korban, 33 (beberapa sumber mengatakan 35) adalah Mohawk steelworkers dari cadangan Kahnawake dekat Montreal, mereka terkubur di bawah Kahnawake salib yang terbuat dari balok baja. Hal ini umumnya dikabarkan bahwa besi dan baja dari jembatan yang runtuh, yang tidak bisa digunakan kembali untuk konstruksi, digunakan untuk menempa awal Rings Besi dipakai oleh lulusan sekolah teknik Kanada mulai tahun 1925. Keruntuhan ini disebabkan oleh kurangbaiknya perencanaan yang dilakukan sehingga menimbulkan kerugian. Ini menjadi pelajaran kita, bahwa perencanaan yang baik dan perhitungan yang tepat itu sangat penting. Kecermatan dan ketelitian sangat penting dalam pembangunan suatu konstruksi khususnya perhitungan statika. Kedua desain dan Keruntuhan 11 September 1916 Setelah Komisi Royal Penyelidikan keruntuhan, konstruksi dimulai di sebuah jembatan kedua. Tiga insinyur yang ditunjuk: HE Vautelet, seorang insinyur mantan Kereta Api Pasifik Kanada, Maurice FitzMaurice dari Inggris, yang bekerja pada pembangunan Jembatan Forth , dan Ralph Modjeski dari Chicago. Vautelet adalah Presiden dan Chief Engineer. Desain baru masih untuk jembatan dengan bentang kantilever tunggal panjang, tapi yang jauh lebih besar. Pada tanggal 11 September 1916, ketika rentang pusat sedang diangkat ke posisi, itu jatuh ke sungai, menewaskan 13 pekerja. Segera, kekhawatiran sabotase Jerman dilaporkan, namun, itu segera jelas bahwa kecelakaan lain konstruksi tragis memiliki menimpa struktur (masalah dengan perangkat hoisting). Re-konstruksi dimulai segera setelah kecelakaan dan ijin khusus diberikan untuk pembangun jembatan untuk memperoleh baja yang berada di permintaan tinggi karena upaya Perang. Rentang utama jatuh masih berada di dasar sungai. Setelah selesai jembatan pada tahun 1917, ijin khusus yang diperlukan bagi mereka yang ingin menyeberang struktur. Tentara bersenjata, dan kemudian Dominion Polisi, melewati dijaga struktur dan diperiksa sampai akhir Perang. Konstruksi akhirnya selesai pada bulan Agustus 1917, dengan total biaya sebesar $ 25 juta dan kehidupan 89 bridgeworkers. Pada tanggal 3 Desember 1919, Jembatan Quebec dibuka untuk lalu lintas kereta api, setelah hampir dua dekade konstruksi. Pusat rentang 549 meter Its (1800 kaki) tetap kantilever terpanjang jembatan bentang di dunia dan dianggap sebagai prestasi teknik utama. Jembatan ini dibangun dan dirancang terutama sebagai jembatan kereta api, namun jalur trem dan salah satu dari dua rel kereta api dikonversi menjadi jalur mobil dan pejalan kaki / bersepeda di tahun-tahun berikutnya. Pada tahun 1970 Pierre Laporte Suspension Bridge dibuka hanya untuk mengakomodasi hulu bebas hambatan lalu lintas di Autoroute 73 . Jembatan Quebec dinyatakan sebagai monumen bersejarah pada tahun 1987 oleh Masyarakat Kanada dan Amerika of Civil Engineers, dan pada tanggal 24 Januari 1996, jembatan itu dinyatakan sebagai Situs Bersejarah Nasional Kanada. Jembatan ini dibangun sebagai bagian dari National Transcontinental Kereta Api, yang bergabung ke dalam Kereta Api Pemerintah Kanada dan kemudian menjadi bagian dari Kereta Api Nasional Kanada (CN). Pemerintah perusahaan Kereta Api Kanada dipertahankan oleh pemerintah federal sampai 1993, ketika sebuah Privy Council agar tanggal 22 Juli resmi penjualan Perkeretaapian Pemerintah Kanada ke Crown corporation CN untuk satu dolar (CAD). Pada tanggal ini, Jembatan Quebec juga datang di bawah kepemilikan lengkap CN. CN diprivatisasi pada bulan November 1995, membuat jembatan swasta. Meskipun kepemilikan pribadi, CN menerima dana federal dan provinsi untuk melakukan perbaikan dan pemeliharaan pada struktur. Penunjukan kereta api adalah mil 0,2 Bridge subdivisi. Pembangunan Quebec City Bridge pada 1907 berakhir dengan tragedi. Saat pembangunan jembatan yang dibangun di atas Sungai St Lawrence ini, para pejabat mengabaikan fakta perhitungan awal untuk jembatan sebesar 8 juta poundsterling. Akibatnya, 75 pekerja tewas ketika jembatan runtuh dan jatuh ke sungai di bawahnya. Kasus keruntuhan kedua ini tak jauh berbeda dengan keruntuhan yang pertama. Kesalahan perhitungan yang merupakan sebuah perencanaan diabaikan begitu saja. 2) Menara Pendingin Willow Island Sebuah menara pendingin untuk pembangkit listrik dengan tinggi 430 kaki dibangun di West Virginia, Amerika, pada 1978. Namun, kelalaian dan pekerjaan yang mengambil jalan pintas menyebabkan tewasnya 51 jiwa. Beton dan perancah yang buruk disebut sebagai faktor utama dibalik kegagalan struktural. Dari faktor penyebabnya dapat dianalisis solusi atas kegagalan konstruksi tersebut. Jika suatu konstruksi telah direncanakan dengan baik maka seharusnya pelaksanaannya juga harus baik. Kelalaian dan pekerja yang mengambil jalan pintas tanpa perhitungan dapat menyebabkan kesalahan fatal. Hal ini bukan hanya merugikan pihak perencana tetapi juga merugikan pengguna khususnya dan masysrakat pada umumnya. Untuk itu, sudah seharusnya pelaksana konstruksi membangun konstruksi sesuai rencana yang telah dibuat. b Runtuhnya Suatu Bangunan Akibat Kelebihan Beban ataupun Adanya Kesalahan dalam Perencanaan Konstruksi 1) Runtuhnya Jembatan Kutai Kartanegara Jembatan Kutai Kertanegara adalah salah satu jembatan yang dirancang dengan menggunakan cable-suspension sebagai konstruksi utamanya yang berfungsi sebagai penahan sekaligus penyalur tegangan-tegangan yang terjadi yang diakibat beban-beban statis ataupun beban-beban dinamis. Dimana dalam perhitungan konstruksi jembatan biasanya diistilahkan dengan Beban Mati ( Dead Load ), Beban Hidup ( Live Load ), Beban Angin ( Wind Load ), Beban yang disebabkan oleh Gempa ( Seismic Load ), Resonansi Load yang disebabkan pengaruh dari suatu bunyi yang cukup keras dan bisa menimbullkan getaran pada konstruksi jembatan, terjadi pada tempat-tempat tertentu yang sering dilanda angin kencang atau badai. Dalam analisis perhitungannya beban-beban tersebut harus dikombinasikan antara satu dengan yang lain berdasarkan aturan-aturan yang sudah baku dan telah ditetapkan sebagai peraturan-peraturan yang harus diikuti dan dilaksanakan. Mengamati dan mencermati dari insiden kegagalan kontruksi pada jembatan Kutai Kertanegara yang terjadi berdasarkan keterangan saksi-saksi pada saat terjadinya insiden kegagalan kontruksi tersebut disebabakan karena hal-hal berikut ini. • Pertama akibat adanya pengaruh maintenance atau pemeliharaan (saat insiden terjadi maintenance/pemeliharaan sedang berlangsung). Runtuhnya Jembatan Kukar diakibatkan oleh putusnya hanger yang sedang diangkat atau diperketat (jacking) dalam proses pemeliharaan. Pekerjaan pemeliharaan yang menurut informasi melibatkan pekerjaan jacking atau pengangkatan kemungkinan besar telah menimbulkan kondisi tegangan yang melampaui batas kekuatan aktual material sambungan yang ada. Yang mana material ini telah mengalami pelemahan baik akibat kelelahan bahan, korosi serta perubahan bentuk geometri akibat bergesernya titik-titik dari yang ada pada jembatan. • Kedua, adanya peningkatan beban hidup yang bisa menjadikan terjadinya kelebihan beban (over load). Hal ini terjadi secara tidak langsung akibat dari adanya maintenance/pemeliharaan dikarenakan adanya buka tutup salah satu sisi jalan pada jembatan sehingga menyebabkan perlambatan dan bahkan bisa kemacetan kendaraan yang berpengaruh pada peningkatan beban pada salah satu sisi yang lain hal ini bisa membuat lantai jembatan miring tegak lurus sisi arah jalan pada jembatan hal ini sesuai dengan keterangan salah seorang saksi yang melihat terjadinya kemiringan sisi jembatan pada saat insiden. Dilihat dari faktor yang menyebabkan kegagalan konstruksi jembatan Kutai Kartanegara tersebut, dapat dianalisis solusi atas permasalahan tersebut. • Dari faktor penyebab yang pertama, ada sumber yang mengatakan bahwa jembatan Kutai Kartanegara tersebut dibangun oleh atas bantuan dari negara lain dari mulai perencanaan sampai pelaksanaan konstruksi. Namun, perawatan atas jembtan tersebut diserahkan kepada Indonesia. Sehingga saat dilakuakan pemeliharaan ada kesalahan yang dilakukan. Hal ini dikarenakan Indonesia tidak mengetahui perencanaan dan pelaksanaan dari konstruksi tersebut. • Jika dilihat dari faktor yang kedua, adalah kesalahan petugas yang menjaga buka tutup jalan karena adanya maintenance konstruksi. Jembatan yang dibangun diatas sungai yang luas itu sangat rawan dan perlu dicermati beban yang harus ditanggung. Apabila tidak memungkinkan untuk dilalui karena ada pemeliharaan seharusnya ditutup secara keseluruhan dan jalan dialihkan melalui kapal penyeberang untuk sementara waktu seperti sebelum adanya jembatan. Bisa juga dengan melarang kendaraan yang terlalu berat melewati jembatan tersebut. 2) Ambruknya Atap 3 Ruang Kelas SMKN 1 Malingping, Banten Fungsi utama bangunan adalah memikul beban-beban dan pengaruh lingkungan luar. Jadi bangunan yang gagal adalah jika tidak mampu memikul beban atau rusak akibat pengaruh lingkungan luar. Adapun tolok ukurnya adalah kekuatan dan kekakuan struktur, dan tidak terbatas setelah waktu penyerahan saja tetapi telah dimulai sejak pelaksanaan. Meskipun hanya dipandang dari satu sudut saja tetapi memegang peran yang utama, jika bangunan dari segi kekuatan dan kekakuan tidak berfungsi maka fungsi lainnya pasti juga terganggu. Kegagalan struktur adalah kondisi dimana ada satu atau dua komponen struktur, atau bahkan struktur tersebut secara keseluruhan kehilangan kemampuan menahan beban yang dipikulnya. Umumnya dipicu oleh adanya beban berlebih yang menyebabkan kekuatan (strength) struktur mencapai kondisi batas sehingga menimbulkan fraktur atau lendutan yang besar. Para profesional menyebutnya sebagai keruntuhan struktur. • Penyebab keruntuhan yang mungkin terjadi : Berdasarkan data yang dikumpulkan dan hasil pengamatan di lapangan, maka ambruknya atap ruang kelas tersebut akibat hal-hal berikut:  Pemilihan lokasi yang berisiko: daerah yang rawan gempa, angin yang cukup kencang atau perbedaan ketinggian tanah, atau kondisi tanah yang labil atau ekspansif. Meskipun demikian selama risiko tersebut dapat diidentifikasi secara tepat, misalnya dengan dilakukan penyeledikan-penyelidikan khusus (tambah biaya) dan selanjutnya diperhitungkan secara baik pula maka tentunya hal tersebut tidak menjadi masalah. Lokasi bangunan yang memiliki perbedaan ketinggian tanah.  Ketentuan proyek yang tidak jelas: akibat tidak terjadinya komunikasi yang baik antara pemilik dan pelaksana proyek maka dapat terjadi bahwa ekspektasi pemilik ternyata berbeda dengan yang dia harapkan pada awal mulanya.  Kesalahan perencanaan: akibat gambar dan spesifikasi yang tidak lengkap, pemilihan sistem struktur yang rentan kerusakan atau detail yang rawan terhadap kerusakan jangka panjang (misal rangka atap menggunakan baja ringan, penutup atapnya menggunakan genteng pelentong), atau karena perencananya sendiri tidak mempunyai kompetensi yang cukup (asal dapat menjalankan program komputer rekayasa dan langsung mengadopsi hasil, meskipun sebenarnya mengandung kesalahan) dsb. Penggunaan material yang tidak sesuai antara rangka atap dan penutup atap.  Kesalahan pelaksanaan: misal pada penggalian tanah, kecelakaan alat, urutan pelaksanaan atau metode pelaksanaan yang tidak disesuaikan dengan perencanaannya, atau mengganti spesifikasi dengan sengaja untuk mendapatkan keuntungan yang tidak halal.  Material yang tidak bermutu: meskipun ada sampel material yang diuji dan telah memenuhi spesifikasi teknis yang ada tetapi dapat saja terjadi cacat yang tidak terdeteksi dan baru ketahuan setelah ada kegagalan sehingga tidak bisa dikategorikan kesalahan perencana atau pelaksana. Kualitas baja ringan yang tidak sesuai dengan perhitungan beban.  Kesalahan pemakaian: Beban hidup yang tidak sesuai rencana dan fungsinya, misalnya dari hunian menjadi gudang sehingga beban hidupnya berlebihan. Bisa juga akibat kelalaian dalam perawatan, misal lapisan pelindung (cat) pada struktur baja rusak sehingga korosi. • Solusi yang dapat dilakukan : Mengetahui penyebab keruntuhan struktur merupakan langkah awal yang efektif untuk mencegah kejadian tersebut berulang. Dengan mengetahui penyebab keruntuhan struktur, maka dapat dilakukan persiapan yang lebih baik bagi bangunan lain yang sedang direncanakan agar tidak mengalami kejadian yang serupa. Para engineer dapat melakukan evaluasi sejauh mana risiko bahaya yang mungkin terjadi. Bilamana terlalu besar risikonya maka dapat saja bangunan tersebut tidak jadi dibangun. Langkah pertama yang penting adalah memperkirakan penyebab kegagalan sehingga dapat dibuat simulasi kejadiannya. Selain simulasi fisik (eksperimen) maka simulasi numerik berbasis komputer menjadi alternatif lain yang canggih dan relatif murah. Konstruksi memiliki peran yang sangat penting dari sebuah bangunan. Kesalahan dalam membuat konstruksi bisa berakibat fatal, yakni mematikan pengguna. DAFTAR PUSTAKA KKN PPL UNY 2012.2012.Teknologi Dan Rekayasa (TECHNOLOGY AND ENGINERRING) PROGRAM STUDI KEAHLIAN (SKILL DEPARTEMEN PROGRAM) : TEKNIK BANGUNAN (BUILDING TECHNOLOGY) KOMPETENSI KEAHLIAN (SKILL COMPETENCE): TEKNIK GAMBAR BANGUNAN (DRAWING BUILDING TECHNOLOGY) Yogyakarta : tidak diterbitkan Wiryanto Dewobroto, Sahari Besari. (2006). “Simulasi Numerik berbasis Komputer sebagai Solusi Pencegah Bahaya akibat Kegagalan Bangunan ” , Prosiding Seminar Nasional “Kegagalan Bangunan, Solusi dan Pencegahan 2006”, Kampus UPH Lippo Karawaci, 3 Mei 06. http://www.lintascerita.com/2010/12/11-bangunan-bersejarah-di-indonesia.html#ixzz24Kg1P8EZ http://www.lintascerita.com/2010/12/11-bangunan-bersejarah-di-indonesia.html#ixzz24KgY3lVy http://www.lintascerita.com/2010/12/11-bangunan-bersejarah-di-indonesia.html#ixzz24KgBuQHs http://www.mobile13th.co.cc/2010/12/inilah-11-bangunan-bersejarah-di-tanah.html www.detiknews.com http://en.wikipedia.org “Atap SMKN 1 Malingping Banten Tiba-tiba Ambruk, 25 Siswa Luka”